Pengaruh Variasi Bentuk Manhole Terhadap Kekuatan Konstruksi Double Bottom Kapal dengan Menggunakan Software ANSYS Workbench
Abstract
Lambung kapal tersusun atas konstruksi yang merupakan kumpulan baja
yang disusun sesuai desain perencanaan. Konstruksi tersebut memenuhi standar
regulasi apabila mampu bertahan pada semua beban yang bekerja serta
direncanakan dengan bobot seringan mungkin. Untuk mengurangi bobot
konstruksi tersebut, maka dilakukan rekayasa berupa pembuatan lubang pada
solid floor double bottom atau wrang. Lubang tersebut berfungsi sebagai akses
orang (manhole) dan mengurangi bobot konstruksi kapal (lightening hole).
Penambahan lubang akan mengurangai luasan pelat solid floor double bottom
yang menyebabkan berkurangnya kekuatan maksimal pelat. Oleh karena itu, perlu
adanya analisis untuk mengetahui batas maksimal kekuatan konstruksi double
bottom kapal akibat penambahan variasi manhole.
Penelitian dilakukan dengan mengggunakan metode kuantitatif. Desain
riset yang akan digunakan untuk menyusun penelitian ini adalah studi literatur,
studi lapang, dan simulasi dengan menggunakan software ANSYS Workbench for
Student 2022 Version R1.1. Data primer didapatkan berdasarkan observasi,
diantaranya adalah ukuran utama kapal, desain midship section, dan spesifikasi
material. Data sekunder merupakan hasil perhitungan-perhitungan manual
berdasarkan persamaan Biro Klasifikasi Indonesia (BKI). Simulasi dilakukan
dengan menggunakan software ANSYS Workbench for Student 2022 Version R1.1.
Hasil akhir dari penelitian ini adalah nilai kekuatan maksimal serta bobot
konstruksi dari masing-masing variabel atau variasi model yang diteliti. Nilai
tersebut kemudian dilakukan validasi berdasarkan peraturan Biro Klasifikasi
Indonesia berdasarkan tegangan ijin dan faktor keamanannya.
Hasil analisis kekuatan konstruksi double bottom pada model existing
didapatkan nilai tegangan maksimal pada kondisi sagging hogging sebesar 236,60
MPa dan 154,18 MPa. Nilai tegangan von mises untuk masing-masing kondisi
sebesar 227,94 MPa dan 136,26 MPa. Nilai tegangan geser untuk masing-masing
kondisi yaitu sebesar 131,5 MPa dan 77,36 MPa. Deformasi maksimal sebesar
0,0049 m serta nilai safety factor sebesar 1,346. Bobot total konstruksi model
sebesar 201,83 ton. Hasil analisis model variasi paling efektif terdapat pada model
B1 yaitu variasi penambahan ukuran tinggi lubang sebesar 200 mm dan
perubahan rasio lubang menjadi 0,6. Nilai tegangan maksimal model B1 kondisi
sagging hogging sebesar 186,93 MPa dan 141,54 MPa. Nilai tegangan von mises
untuk masing-masing kondisi sebesar 238,72 MPa dan 184,82 MPa. Nilai
tegangan geser untuk masing-masing kondisi yaitu sebesar 137,42 MPa dan
113,37 MPa. Deformasi maksimal sebesar 0,0034 m serta nilai safety factor
sebesar 1,337. Bobot total konstruksi model sebesar 201,53 ton.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4185]