Show simple item record

dc.contributor.authorAliyatul Masfufah
dc.date.accessioned2013-12-20T08:17:21Z
dc.date.available2013-12-20T08:17:21Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM090810301102
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/11446
dc.description.abstractAnggaran merupakan elemen penting dalam sistem perencanaan dan pengendalian manajemen. Organisasi biasanya menterjemahkan strategi umum ke dalam tujuan jangka panjang dan jangka pendek melalui anggaran, sehingga terdapat hubungan timbal balik antara anggaran dan rencana strategis. Proses penyusunan anggaran merupakan tahap yang paling menentukan dalam pengalokasian dana dan sumber daya. Hal ini dikarenakan anggaran sebagai managerial plan for action untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam proses penyusunan anggaran akan menimbulkan masalah ketika bawahan memiliki informasi lebih dibandingkan atasan mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja dan pembentuk gaji yang kedua hal tersebut tergantung pada kinerja vis-à-vis anggaran. Adanya masalah ini dapat diminimalkan dengan penerapan anggaran partisipatif (participative budgeting). Akan tetapi, penerapan anggaran partisipatif itu sendiri tidak terlepas dari resiko penciptaan budgetary slack yang dilakukan dengan tujuan agar anggaran tersebut mudah untuk dicapai. Penelitian tentang pengaruh anggaran partisipatif terhadap budgetary slack telah banyak dilakukan, namun penelitian di bidang ini masih merupakan masalah yang menarik untuk diteliti karena temuannya tidak selalu konsisten, hal inilah yang mendorong untuk diadakan pengujian kembali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh dari anggaran partisipatif terhadap budgetary slack, serta untuk menguji pengaruh informasi asimetri terhadap hubungan antara anggaran partisipatif terhadap budgetary slack. xi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan RSD dr. Soebandi yang ikut terlibat dalam penyusunan anggaran. Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu seluruh seluruh pejabat strukutural yang menjabat sebagai kepala bagian, kepala subbagian, kepala bidang, dan kepala seksi yang berjumlah 22 orang. Untuk menguji kelayakan penggunaan model regresi dan kelayakan variabel bebas peneliti menggunakan uji asumsi klasik, yang digunakan adalah uji normalitas, multikolinearitas dan uji heterokedastisitas. Metode analisis data menggunakan uji nilai selisih mutlak dan dilakukan uji hipotesis dengan uji koefisien regresi secara parsial (Uji t). Hasil penelitian untuk uji asumsi klasik menunjukkan bahwa data berdistribusi normal serta tidak terindikasi terjadinya multikolinearitas dan heterokedastisitas. Berdasarkan ringkasan data olah hasil output SPSS maka hasil pengujian hipotesis menunjukkan ada hubungan yang signifikan (p-value 0,000), dan nilai koefisien regresi menunjukkan hasil yang positif, yaitu sebesar 1,359. Nilai t hitung interaksi yang diukur dengan nilai absolut perbedaan antara X1 dan X2 (AbsX1_X2) sebesar 0,742 dengan probabilitas signifikasi 0,000 dan signifikan pada 0,05 (p-value 0,000). Berdasarkan uji uji hipotesis yang telah dilakukan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan bahwa anggaran partisipatif (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap budgetary slack (Y) dengan arah positif, yang berarti bahwa semakin tinggi tingkat partisipasi dalam penyusunan anggaran, tingkat kecenderungan dalam penciptaan budgetary slack juga meningkat. Serta menunjukkan bahwa variabel informasi asimetri (X2) merupakan variabel moderating dan berpengaruh secara signifikan terhadap hubungan antara anggaran partisipatif (X1) dengan budgetary slack (Y). Adapun beberapa saran yang coba peneliti sampaikan sebagai saran untuk penelitian yang akan datang yaitu penelitian selanjutnya dapat dilakukan dengan memasukkan variabel-variabel organisasional, seperti keterlibatan kerja, motivasi, kultur organisasi, atau informasi yang berhubungan dengan tugas (job relevant information). partisipasi penganggaran berpengaruh terhadap budgetary slack, sehingga perlu xii ditingkatkannya fungsi Tim perencanaan dan tim pengendalian internal agar komposisi anggaran yang ditetapkan dapat dicapai secara optimal. Temuan penelitian ini dapat dipertimbangkan oleh praktisi maupun akademisi sebagai masukan yang penting karena bagaimanapun budgetary slack yang tinggi akan menciptakan disifungsional pada organisasi yang bersangkutan. Budgetary slack harus dikontrol atau diprediksi secara dini agar dapat meningkatkan efektifitas anggaran perusahaan terutama dalam aktifitas perencanaan dan pengendalian.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries090810301102;
dc.subjectBudgetary Slack dengan Informasi Asimetri sebagai Variabel Moderatingen_US
dc.titlePengaruh Anggaran Partisipatif terhadap Budgetary Slack dengan Informasi Asimetri sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus pada RSD dr. Soebandi)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record