Show simple item record

dc.contributor.authorWICAKSONO, Agung
dc.date.accessioned2023-04-03T07:01:06Z
dc.date.available2023-04-03T07:01:06Z
dc.date.issued2022-12-07
dc.identifier.nim171910101008en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/114190
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 3 April 2023en_US
dc.description.abstractIndonesia merupakan salah satu negara kepulauan terbesar di dunia, yang anugrah keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang melimpah. Dengan adanya sumber daya alam yang melimpah dapat memenuhi kebutuhan energi nasional dan pertumbuhan ekonomi dapat berkembang lebih baik dan lebih maju. Indonesia perlu dipersiapkan dengan baik untuk bergabung Era Industri 4.0. Oleh karena itu, pada bulan April 2018, Presiden Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo, meluncurkan peta jalan untuk Industri 4.0. Peta jalan disebut sebagai "Making Indonesia 4.0". Prioritas sektor yang termasuk dalam peta jalan adalah makanan dan minuman, otomotif, tekstil, elektronik dan kimia. Sejalan dengan pelaksanaan peta jalan, dalam 2019, Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, Indonesia meluncurkan Industri Indonesia 4.0 Indeks Kesiapan. Fasilitas yang digunakan industri guna mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan menggunakan menara pendingin (cooling tower). Faktor yang memengaruhi dari unjuk kerja menara pendingin salah satunya adalah nozzle. Nozzle adalah alat yang digunakan untuk mengatur semburan dan tekanan air pada menara pendingin (cooling tower). Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perubahan jenis keluaran nozzle pada unjuk kerja cooling tower induced draft counter flow terhadap pengaruh variasi suhu awal air dan kecepatan udara, dan pengaruh dampak efektivitas, rasio airudara, kapasitas pendingin, kehilangan penguapan dan nilai L/G. Penelitian analisis kerja cooling tower menggunakan metode eksperimental. Pada proses pengambilan data, hala yang dilakukan dengan memvariasikan suhu airmasuk 50 oC, 60 oC, 70 oC dan kecepatan udara sebesar 4m/detik, 6m/detik ,8m/detik. data yang diperoleh pada penelitian meliputi suhu air masuk, suhu air keluara, suhu bola basah masuk, suhu bola basah keluar, suhu bola kering, kecepatan udara, dan debit air. Penggambilan data dilakukan setiap 30 detik selama 180 detik. Pada penelitian cooling tower ini mendapatkan nilai efektivitas tertinggi diperoleh pada variasi temperatur awal 50oC dan kecepatan udara 8 m/s sebesar 86,54 % menggunakan nozzle empat keluaran. Kapasitas pendinginan tertinggi didapatkan menggunakan nozzle satu keluaran dengan suhu awal 70oC dan kecepatan udara 8 m/detik sebesar 10,30 kJ/s. Kehilangan penguapan cooling tower induced draf counter flow dipengaruhi oleh kecepatan udara, suhu air masuk, dan jenis nozzle yang digunakan. Nilai Kehilangan penguapan tertinggi didapatkan pada variasi nozzle empat keluaran dengan kecepatan udara 8 m/s yaitu sebesar 0,0375 kg/jam dengan suhu awal 70 oC. L/G merupakan perbandingan antara laju kalor yang dilepaskan dari air dengan lau kalor yang diterima oleh udara. Perbandingan antara massa cair dan gas tertinggi dalam cooling tower menggunakan nozzle satu keluaran terjadi pada variasi suhu awal 60 oC dengan menggunakan kecepatan udara 6 m/s sebesar 1,373 kJ/kgoC.en_US
dc.description.sponsorshipIr. Digdo Listyadi Setyawan, M.sc. Ir. Franciscus Xaverius Kristianta, M.Eng., IPM.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectCOOLING TOWERen_US
dc.subjectNOZZLEen_US
dc.titleAnalisa Cooling Tower Induced Darf Counter Flow dengan Variasi Jenis Nozzleen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS-1 TEKNIK MESINen_US
dc.identifier.pembimbing1Ir.Digdo Listyadi Setyawan ,MScen_US
dc.identifier.pembimbing2Ir.Franciscus Xaverius Kristianta M.Eng.,IPMen_US
dc.identifier.validatorTaufiken_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record