Penggunaan Parallel Editing dalam Membangun Adegan Dramatik Film Preman Pensiun the Movie
Abstract
Sinetron biasa disebut dengan sinema elektronik karena pengemasan dalam bentuk sinema namun tayang di media elektronik atau televisi. Sinetron muncul setelah adanya perkembangan pertelevisian di Indonesia yang begitu cepat. Sinetron dengan cerita kehidupan sehari-hari, senantiasa menjadi tayangan yang diandalkan terutama untuk menarik pemirsa. Sinetron Preman Pensiun yang tayang di RCTI adalah salah satu acara televisi yang sukses menghibur masyarakat Indonesia dengan genre drama komedinya yang sederhana dan mudah dipahami. Menceritakan tentang Kang Bahar seorang mantan preman di daerah Bandung yang memiliki banyak anak buah dan memutuskan pensiun di masa tuanya, Kang Mus
yang merupakan tangan kanannya diberikan perintah untuk menggantikan tahta yang telah Kang Bahar miliki bertahun-tahun. Tiga season sinetron Preman Pensiun di tahun 2015 hingga 2016 merupakan bukti bahwa sinetron ini digandrungi oleh penonton Indonesia. Pada tahun 2019 demi memberi tribute pada
almarhum Didi Petet yang merupakan tokoh sentral pada sinetron ini, MNC Pictures memproduksi sequel Preman Pensiun versi film berjudul Preman Pensiun The Movie yang disutradarai oleh Aris Nugraha. Secara garis besar film Preman Pensiun The Movie menceritakan tentang Gobang yang ingin balas dendam terhadap kematian adik iparnya dengan cara meminta bantuan teman seperjuangannya dulu ketika masih menjadi preman dengan kedok reuni kecilkecilan.
Teknik parallel editing disini berperan penting untuk membuat film ini khas karena gaya penuturan filmnya menjadi tidak biasa, yaitu dengan cara memadukan sejumlah adegan yang terpisah menjadi satu kesatuan dialog. Parallel editing juga sangat berperan sangat vital, karena mayoritas adegan dramatik yang dibangun dikonstruksikan menggunakan teknik editing ini. Hal ini yang membuat peneliti tertarik untuk menerapkan pengetahuan dan mengetahui fungsi tentang penggunaan teknik parallel editing dalam membangun adegan dramatik film Preman Pensiun The Movie.
Teori yang digunakan adalah unsur dramatik dan continuity sebagai pendukung. Unsur dramatik berfungsi untuk mengetahui makna dari parallel editing yang dikonstruksikan, dan continuity editing berfungsi sebagai parameter keberhasilan parallel editing. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif, dan penelitian ini bersifat deskriptif. Metode ini membutuhkan interpretasi untuk menghasilkan simpulan tentang keberhasilan aspek-aspek yang digunakan. Metode deskriptif kualitatif diterapkan mulai dari pengumpulan data, analisis data hingga penarikan kesimpulan.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan bahwa penerapan parallel editing pada film Preman Pensiun The Movie sangat berpengaruh terhadap jalannya adegan dramatik yang dibangun. Pada film Preman Pensiun The Movie adegan dramatik yang dibangun hampir setiap adegannya didukung oleh teknik parallel editing. Parallel editing juga berhasil mengaplikasikan keempat unsur dramatik yaitu konflik, suspense, curiosity dan surprise. Parameter keberhasilan teknik parallel editing ini dinilai menggunakan teori continuity editing guna mengetahui maksud dari parallel editing dikonstruksikan.