Show simple item record

dc.contributor.authorFADLILAH, Moch. Faishal
dc.date.accessioned2023-03-20T08:06:30Z
dc.date.available2023-03-20T08:06:30Z
dc.date.issued2022-07-13
dc.identifier.nim181910301172en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113219
dc.description.abstractDaerah Irigasi Kedung Suko secara administratif terletak di Kecamatan Tanjunganom Kabupaten Nganjuk dan memiliki luas area tanam seluas 788 hektar dengan sumber pengambilan air dari Bendung Kedung Suko. Penelitian ini difokuskan pada pengalokasian air irigasi pada Daerah Irigasi Kedung Suko karena ketersediaan air pada daerah irigasi tersebut selalu berubah-ubah setiap periode dan sering mengalami kekurangan air ketika musim kemarau. Oleh karena itu dilakukan upaya optimasi alokasi air menggunakan program dinamik untuk memaksimalkan alokasi air yang tersedia di jaringan irigasi guna memperoleh keuntungan produksi maksimum. Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menganalisis data curah hujan 10 tahun pada 3 stasiun berbeda. Curah hujan andalan dihitung dengan tingkat keandalan 97% untuk tahun kering, 75% untuk tahun rendah, 51% untuk tahun normal, dan 26% untuk tahun cukup yang kemudian dilanjutkan dengan menghitung curah hujan efektif untuk masing-masing jenis tanaman. Evapotranspirasi potensial dihitung dengan menganalisis data klimatologi selama 10 tahun yang kemudian digunakan untuk mencari kebutuhan air tanaman dan kebutuhan air irigasi pada setiap tingkat keandalan. Debit yang tersedia di Bendung Kedung Suko dianalisis untuk mendapatkan debit andalan menggunakan persamaan Weibull yang kemudian digunakan untuk menganalisis neraca air dengan membandingkan antara kebutuhan dan ketersediaan air irigasi. Perhitungan neraca air menunjukkan bahwa terjadi kekurangan air pada musim tanam MK2 untuk tahun kering dan tahun rendah yang selanjutnya akan dilakukan proses optimasi alokasi air pada periode tersebut. Volume air yang tersedia dihitung berdasarkan besarnya debit yang tersedia pada musim tanam MK2 dengan interval 0,002 m3/detik yang kemudian digunakan untuk menghitung luas area tanam yang dapat diairi dari perbandingan antara ketersediaan dan kebutuhan volume air. Keuntungan hasil produksi per hektar dapat diketahui dari pengurangan antara keuntungan kotor hasil produksi per hektar dengan biaya produksi per hektar. Luas area tanam yang dapat diairi dan besarnya keuntungan hasil produksi per hektar digunakan untuk menghitung keuntungan dari debit yang dialirkan. Data tersebut kemudian digunakan sebagai data masukan dalam perhitungan program dinamik dengan metode perhitungan maju (Forward Recursive). Penerapan program dinamik dengan metode perhitungan maju menghasilkan luas area tanam optimum pada tahun kering adalah sebesar 203 hektar atau meningkat 52 hektar dari kondisi sebelum proses optimasi dan pada tahun rendah adalah sebesar 295 hektar atau meningkat 77 hektar dari kondisi sebelum proses optimasi. Keuntungan maksimum yang diperoleh setelah dilakukan optimasi program dinamik adalah sebesar Rp1.423.133.349 dengan peningkatan 34,64% dari kondisi sebelum proses optimasi pada tahun kering dan Rp2.065.762.993 dengan peningkatan 35,37% dari kondisi sebelum proses optimasi pada tahun rendah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectoptimasien_US
dc.subjectirigasien_US
dc.subjectalokasi airen_US
dc.subjectprogram dinamiken_US
dc.titleOptimasi Alokasi Air pada Daerah Irigasi Kedung Suko Kabupaten Nganjuk Menggunakan Program Dinamiken_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiTeknik Sipilen_US
dc.identifier.pembimbing1Dr. Ir. Entin Hidayah, M.U.M.en_US
dc.identifier.pembimbing2Saifurridzal, S.T., M.Eng.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record