Show simple item record

dc.contributor.authorZAHRA, Salwa Assyifatul
dc.date.accessioned2023-03-20T03:23:41Z
dc.date.available2023-03-20T03:23:41Z
dc.date.issued2022-08-05
dc.identifier.nim151910201012en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/113126
dc.description.abstractTrafo daya ialah alat - alat utama dari sebuah sistem tenaga karena dia mempunyai hubungan yang utama dalam sebuah sistem transmisi, dan sistem distribusi. Trafo dipergunakan dalam proses pergantian energi listrik dari tegangan yang tinggi ke tegangan yang rendah, ataupun kebalikannya. Sedangkan kegagalan transformator bisa memutuskan beban dari jaringan listrik. Oleh sebab itu, diadakan nya perawatan dan pengujian rutin wajib dilakukan guna nya untuk memastikan bahwa transformator itu dapat menjalankan sesuai dengan usia manfaat maksimumnya. Bagian terpenting dari sebuah transformator daya ialah salah satunya sistem isolasi nya. Adapun fungsi dari isolasi trafo itu sendiri ialah memisahkan dua dari bagian trafo yang saling bertegangan. Seiring bertambahnya dari usia transformator, isolasi transformator sendiri dapat memburuk atau menurun. Penurunan isolasi dapat mengakibatkan adanya kegagalan fungsi atau kerusakan transformator nya. Hal ini dapat disebabkan dari adanya faktor - faktor yang terjadi seperti tegangan yang berlebih, kelembaban, suhu pengoperasian yang tinggi, atau kerusakan mekanis. Beberapa pengujian penting dilakukan untuk pencegahan dari adanya sebuah kegagalan transformator selama transformator itu berjalan. Tujuan diadakannya pengujian transformator untuk mengetahui bagaimana kondisi transformator itu sendiri agar tidak terjadi kerusakan lebih besar di trasformator. Beberapa teknik pengujian degradasi isolasi antara lain uji tahanan isolasi belitan, uji rasio tegangan, uji tangen delta (inserted factor), dan uji oli BDV (Break Down Voltage). Tujuan penelitian ini adalah mengetahui kondisi kualitas tahanan isolasi pada transformator daya, mengetahui hasil pengujian tahanan isolasi pada transformator daya di Gardu Induk Bangkalan agar tidak terjadi pemburukan. Metode dalam penelitian ini berupa studi literatur digunakan penulis untuk memperdalam materi terkait judul penelitian dan pengambilan data di Gardu Induk Bangkalan. Data yang di ambil berupa hasil pengujian indeks polarisasi, tangen delta, dan pengujian tegangan tembus minyak. Setelah data terkumpul selanjutnya dilakukan perhitungan dan dianalisis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dari hasil pengujian kedua transformator masih dalam kondisi normal dan layak untuk diopersikan.Untuk hasil pengujian indeks polarisasi pada transformator 1 dan 2 pada GI Bangkalan masih dalam kondisi yang baik dikarenakan hasil uji nya diatas 1.25 - 2.5 masih sesuai dengan standart leteratur Doble dan buku O & M Trafo. Untuk hasil tangen delta pada transformator 1 dan 2 pada GI Bangkalan masih layak dioperasikan. Pengujian tangen delta rata-rata masih bagus dalam standart yang diijinkan yaitu dari 0.5 %. Untuk hasil tegangan tembus minyak pada transformator 1 dan 2 pada GI Bangkalan masih dalam keadaan bagus dan layak dioperasikan. Hasil rata-rata pengujian masih diatas 50 kV sesuai batas yang diijinkan menurut IEC 60156. Selanjutnya untuk hasil perhitungan dari pengujian dari indeks polarisasi (IP) diperoleh hasil nilai terendah 1,48 dan nilai tertinggi 2.23 (transformator 1) dan nilai terendah 1.30 dan nilai tertinggi 1.71 (transformator 2) sesuai dengan standart leteratur Doble dan buku O & M Trafo dikatakan bahwa transformator dalam keadaan baik jika nilai IP berkisar anatara 1,25 - 2. Menunjukan transformator masih dalam keadaan baik. Untuk hasil perhitungan dari pengujian tangen delta didapatkan hasil pada transformator 1 dan 2 dengan nilai rata-rata dibawah 0.5% sehingga transformator di GI Bangkalan masih layak digunakan. Untuk hasil perhitungan dari pengujian Break Down Voltage (BDV) untuk transformator 1 semua baik dari minyak bawah nilainya sebesar 66.62 kV maupun dari minyak OLTC nilainya sebesar 73.8 kV. Menurut aturan standar IEC 60156 nilai tegangan tembus dikatakan baik apabila nilainya diatas 50 kV. Dari hasil diatas menunjukan bahwa minyak pada transformator masih dalam keadaan baik dan layak digunakan. Dan untuk nilai kekuatan dielektrik pada minyak bawah sebesar 29.36 kV /mm dan minyak oltc sebesar 29.52 kV /mm, untuk transformator 2 semua baik dari minyak bawah nilainya sebesar 68.61 kV maupun dari minyak OLTC nilainya sebesar 56.05 kV. Menurut aturan standar IEC 60156 nilai tegangan tembus dikatakan baik apabila nilainya diatas 50 kV. Dari hasil diatas menunjukan bahwa minyak pada transformator masih dalam keadaan baik dan layak digunakan. Dan untuk nilai kekuatan dielektrik pada minyak bawah sebesar 27.444 kV /mm dan minyak oltc sebesar22.42 kV / mm. Semakin besar nilai tegangan tembus dari hasil yang diuji maka nilai kekuatan dielektrik atau ketahanan isolasinya semakin bagus. Jadi bisa dikatakan bahwa nilai tegangan tembus berbanding lurus dengan kekuatan dielektrik atau ketahanan isolasi.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.subjectpengujian tahanan isolasien_US
dc.subjectindeks polarisasien_US
dc.subjecttangen deltaen_US
dc.subjectbreak down voltageen_US
dc.titleAnalisa Perhitungan Tahanan Isolasi Transformator Daya Menggunakan Hasil Uji Indek Polarisasi, Tangen Delta, dan Break Down Voltage (BDV)en_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiS1 Teknik Elektroen_US
dc.identifier.pembimbing1RB. Moch. Gozali, ST., MTen_US
dc.identifier.pembimbing2Suprihadi Prasetyono, ST., MTen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 20 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record