Show simple item record

dc.contributor.authorALVIANI, Ziana
dc.date.accessioned2023-03-16T02:40:46Z
dc.date.available2023-03-16T02:40:46Z
dc.date.issued2022-08-02
dc.identifier.nim181810301014en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112925
dc.description.abstractPerkebunan Sentool adalah perkebunan di Kabupaten Jember yang memiliki lahan hortikultura dari konversi lahan tanaman karet. Konversi lahan menyebabkan terjadinya perubahan fungsi tanah dari karet untuk hortikultura, sehingga diperlukan informasi mengenai tanah terutama kandungan unsur hara untuk pertumbuhan optimal tanaman. Unsur hara yang dibutuhkan tanaman yaitu unsur N, P, dan K. Unsur N diserap tanaman dalam bentuk ion NO3- dan NH4+. Pemenuhan kebutuhan unsur hara untuk pertumbuhan dan produksi hasil tanam optimal dapat ditunjang dengan pemupukan. Ion nitrat berperan penting dalam fotosintesis, sintesis asam amino, dan untuk pertumbuhan fase vegetatif. Pentingnya kebutuhan ion nitrat serta diperlukannya informasi tentang kandungan nitrat tanah menyebabkan perlunya dilakukan penentuan kadar nitrat dengan variasi waktu pemupukan, jarak, dan jenis pupuk pada tanah Perkebunan Sentool. Variasi yang digunakan pada penelitian ini adalah variasi waktu, jarak, dan jenis pupuk. Variasi waktu pengambilan sampel yang digunakan yakni H0 (1 hari sebelum pemupukan), H+3, H+6, H+9, dan H+12 setelah pemupukan. Variasi jenis pupuk yang digunakan yakni pupuk mutiara, campuran pupuk (ZA, KCl, dan phonska), serta pupuk organik. Variasi jarak yang digunakan adalah 10 dan 20 cm. Penelitian diawali dengan pengambilan sampel dengan teknik purposive random sampling. Sampel tanah ditentukan kadar air dan nilai pH-nya. Sampel tanah diekstraksi hingga dihasilkan filtrat, lalu ditentukan kadar nitratnya menggunakan metode potensiometri. Hasil data beda potensial dari pengukuran potensiometri dibandingkan dengan data dari kurva kalibrasi larutan standar. Hasil kadar nitrat sampel kemudian diuji dengan analisis anova. Data larutan standar berupa kurva kalibrasi dilakukan uji validitas dengan penentuan linearitas, sensitivitas, reprodusibilitas, limit deteksi, dan akurasi untuk menentukan kelayakan metode yang digunakan. Hasil pengukuran pH untuk tanah kelengkeng 6,13-6,95, pH tanah jeruk 5,13- 6,07, dan pH tanah alpukat 5,84-6,53. pH tanah ketiga lahan termasuk pH asam yang mengalami peningkatan seiring bertambahnya waktu yang dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dari pemberian pupuk. Hasil kadar nitrat dengan variasi waktu pengambilan sampel pada jarak 10 dan 20 cm di setiap lahan tanaman untuk H0 35,1-68,9 ppm, H+3 33,7-64,1 ppm, H+6 51,9-78 ppm, H+9 77,4-94 ppm, dan H+12 63,8-75,5 ppm. Kadar nitrat mengalami penurunan dari H0 menuju H+3, lalu meningkat seiring bertambahnya waktu dan akan optimal pada H+9 setelah dilakukan pemupukan, serta mengalami penurunan pada H+12. Kadar nitrat yang diperoleh dengan variasi jenis pupuk pada jarak 10 dan 20 cm untuk pupuk mutiara 64,1-94 ppm, pupuk campuran (ZA, KCl, dan phonska) 59-86,1 ppm, dan pupuk organik 55,2-84,6 ppm. Kadar nitrat yang dihasilkan dengan variasi pupuk ini bergantung pada kandungan unsur N dalam pupuk. Kadar nitrat yang diperoleh pada variasi jarak pengambilan sampel untuk jarak 10 cm pada lahan kelengkeng 64,1-94 ppm, lahan jeruk 59-86,1 ppm, dan lahan alpukat 55,2-84,6 ppm. Kadar nitrat dengan variasi jarak pengambilan sampel untuk jarak 20 cm pada lahan kelengkeng 47-89,5 ppm, lahan jeruk 33,7-77,4 ppm, dan lahan alpukat 35-81,5 ppm. Pengambilan sampel pada jarak 10 cm menghasilkan kadar nitrat lebih besar dibandingkan jarak 20 cm karena kadar nitrat awal (H0) dalam tanah lebih besar pada jarak 10 cm. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pH yang dihasilkan pada tanah Perkebunan Sentool adalah pH masam dengan tren yang mengalami peningkatan pH seiring bertambahnya waktu dari H0-H+12. Proses pemupukan dengan variasi waktu memberikan pengaruh yang tidak signifikan terhadap kadar nitrat yang diperoleh dengan hasil P-value >0,05. Penggunaan variasi jenis pupuk memberikan pengaruh yang tidak signifikan pada kadar nitrat yang dihasilkan dengan nilai P- value >0,05. Variasi jarak pengambilan sampel tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kadar nitrat yang dihasilkan ditunjukkan dengan hasil P-value >0,05 pada setiap lahan tanaman.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectkadar nitrat tanahen_US
dc.subjectpemupukanen_US
dc.subjectvariasi jarak samplingen_US
dc.subjectvariasi jenis pupuken_US
dc.subjectvariasi waktu samplingen_US
dc.subjectpH tanahen_US
dc.titlePengaruh Variasi Waktu, Jarak, dan Jenis Pupuk Terhadap Kadar Nitrat Tanah di Perkebunan Sentoolen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.pembimbing1Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph. D.en_US
dc.identifier.pembimbing2Asnawati, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi Tanggal 16 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record