Show simple item record

dc.contributor.authorSAPUTRI, Dinda Intan
dc.date.accessioned2023-03-15T03:57:26Z
dc.date.available2023-03-15T03:57:26Z
dc.date.issued2022-08-02
dc.identifier.nim181810301036en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112850
dc.description.abstractPerkebunan Sentool merupakan salah satu perkebunan di Desa Suci Kecamatan Panti Kabupaten Jember yang memiliki komoditas utama kopi, karet, serta tanaman hortikultura lainnya. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan kualitas produksi perkebunan di Perkebunan Sentool. Salah satu upaya yang dilakukan adalah penggalian informasi mengenai kandungan hara dalam tanah agar tanaman di lahan hortikultura mampu menghasilkan produk dengan mutu yang tinggi. Kandungan unsur hara utama yang dibutuhkan oleh tanaman salah satunya yaitu fosfor (P). Fosfor (P) merupakan merupakan salah satu unsur hara makro yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang relatif besar diantara unsur hara makro yang lain. Fosfor (P) berperan dalam mengaktifkan pertumbuhan pada tanaman, perbungaan serta dapat mempercepat pematangan buah dan tanaman, serta proses-proses di dalam tanaman lainnya. Unsur fosfor ini diserap tanaman dalam bentuk ortofosfat primer (H2PO4-) dan ortofosfat sekunder (HPO42-). Kebutuhan fosfor yang sangat penting bagi tanaman dan pentingnya informasi mengenai kandungan fosfor dalam tanah Perkebunan Sentool menyebabkan penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui P-tersedia tanah Perkebunan Sentool. Perlakuan variasi yang digunakan dalam penelitian ini yakni variasi waktu, jarak dan jenis pupuk. Perlakuan variasi waktu yang digunakan yakni 0, 3, 6, 9, dan 12 setelah pemupukan. Perlakuan variasi jarak yakni 10 cm dan 20 cm pada lingkar pemupukan. Perlakuan variasi jenis pupuk yakni pupuk campuran (NPK phonska, ZA, KCl) pada lahan jeruk, pupuk mutiara pada lahan kelengkeng dan pupuk organik pada lahan alpukat. Pengambilan sampel dilakukan dengan System Random Sampling pada kedalaman 20 cm. Sampel tanah kemudian dilakukan proses ekstraksi. Metode ekstraksi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode ekstraksi Bray I. Metode tersebut digunakan untuk penentuan kadar P-tersedia dalam tanah yang relatif bersifat asam. Pengukuran dengan metode tersebut menggunakan spektrofotometri UV-Vis. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu kadar air, pH, dan P-tersedia secara spektrofotometri. Kadar P-tersedia yang diperoleh dilakukan uji statistik menggunakan uji Independent T-Test dan One Way Anova. Berdasarkan hasil pengukuran nilai pH tanah hortikultura yang dihasilkan yaitu 5,13-6,07 pada lahan jeruk; 6,13-6,95 pada lahan kelengkeng, dan lahan alpukat 5,84-6,53. pH tanah yang dihasilkan menunjukkan bahwa kondisi tanah di Perkebunan sentool cenderung bersifat asam yang dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dalam tanah, respirasi akar menghasikan CO2, curah hujan daerah perkebunan yang tinggi, serta penambahan hara tanah menggunakan pupuk. Penambahan pupuk dalam tanah juga berpengaruh terhadap P-tersedia dalam tanah. Kadar P-tersedia dengan perlakukan variasi waktu pada jarak 10 dan 20 pada masing-masing lahan yakni untuk hari ke-0 sebesar 2,39-4,40 mg/kg, hari ke-3 sebesar 2,81-4,61 mg/kg, hari ke-6 sebesar 3,79-5,39 mg/kg, hari ke-9 sebesar 4,28-5,50 mg/kg, dan hari ke-12 sebesar 4,78-5,76. Kadar P-tersedia mengalami kenaikan dari hari ke-0 hingga hari ke-12 yang disebabkan kemampuan fiksasi tanah akibat penambahan pupuk. Jarak pengambilan sampel juga mempengaruhi kadar P-tersedia dalam tanah. P-tersedia dengan jarak pengambilan 10 cm pada lahan jeruk sebesar 3,03-5,20 mg/kg, pada lahan kelengkeng sebesar 4,37-5,78 mg/kg, dan pada lahan alpukat sebesar 3,96-4,92 mg/kg. P-tersedia dengan jarak pengambilan 20 cm pada lahan jeruk sebesar 2,39-54,78 mg/kg, pada lahan kelengkeng sebesar 3,88-5,04 mg/kg, dan pada lahan alpukat sebesar 3,71-4,67mg/kg. Perbedaan kadar P-tersedia yang dihasilkan dipengaruhi oleh kondisi awal hara tanah pada masing-masing lahan, penguraian pupuk pada pemupukan sebelumnya serta teknik pemupukan pada masing-masing lahan. Kadar P-tersedia dengan perlakuan variasi jenis pupuk pada jarak 10 cm dan 20 cm yakni, pada penggunaan pupuk campuran sebesar 2,39-5,20 mg/kg, pupuk Mutiara sebesar 3,88-5,76 mg/kg, dan pupuk organik sebesar 3,71-4,92mg/kg. Kadar P-tersedia dengan perlakuan variasi jenis pupuk ini dipengaruhi oleh kandungan hara P dalam pupuk serta karakteristik masing-masing pupuk yang digunakan. Proses pemupukan pada masing-masing lahan dengan perlakuan variasi waktu dan jarak pengambilan sampel tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar P-tersedia dalam tanah yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik Independent T-test nilai signifikansi >0,05. Penggunaan variasi jenis pupuk pada masing-masing lahan juga tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap kadar P-tersedia dalam tanah yang ditunjukkan dengan hasil uji statistik One Way Anova nilai signifikansi >0,05. Hal ini dikarenakan aplikasi pupuk pada tanah dipengaruhi oleh kandungan bahan organik dalam tanah serta kemampuan pupuk terjerap di dalam tanah menjadi bentuk P-tersedia dalam tanah.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectFosforen_US
dc.subjectTanahen_US
dc.subjectPerkebunanen_US
dc.subjectSentoolen_US
dc.titlePenentuan Kadar Fosfor Tanah Hortikultura di Perkebunan Sentool Menggunakan Metode Ekstraksi Brayen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiKimiaen_US
dc.identifier.pembimbing1Yeni Maulidah Muflihah, S.Si., M.Si. Ph.D.en_US
dc.identifier.pembimbing2Drs. Siswoyo, M.Sc., Ph.D.en_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 15 Maret 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record