Pra Rancangan Pabrik Pabrik Faty Alcohol dari Crude Palm Oil Menggunakan Metode Slurry-Phase Hydrogenation dengan Kapasitas 160.000 Ton/Tahun
Abstract
Oleokimia dinilai lebih alami karena berbahan baku terbarukan berupa minyak dari hewan dan tumbuhan dibandingkan petrokimia yang menggunakan bahan baku tidak terbarukan dari minyak bumi. Potensi sumber daya yang dimiliki Indonesia untuk industri oleokimia terutama fatty alcohol serta permintaan dunia yang terus meningkat menjadikan industri fatty alcohol menjadi industri prioritas yang dapat dikembangkan di Indonesia sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN). Pabrik ini dirancang dengan kapasitas produksi sebesar 160.000 ton/tahun dengan waktu operasi adalah selama 330 hari/tahun. Bahan baku yang dibutuhkan yaitu Crude Palm Oil sebanyak 202.847 ton/tahun. Proses produksi terbagi menjadi 3 tahapan yaitu Pretreatmen, Hidrogenasi, dan Transesterifikasi. Seluruh kondisi operasi berjalan pada tekanan 1 atm. Pabrik ini akan beroperasi di Pasuruan Industrial Estate Rembang (PIER) dengan pertimbangan lokasi yang strategis untuk proses produksi maupun distribusi penjualan produk dengan estimasi mulai beroperasi pada 2026. Berdasarkan hasil evaluasi analisa ekonomi, dapat disimpulkan bahwa pendirian pabrik Natrium karbonat dari bahan baku Natrium klorida dengan Amonium karbonat dengan kapasitas 160.000 ton/tahun layak untuk didirikan dengan rincian Pay Out Time (POT) 2,82 tahun, Rate of Return (ROR) 38,32%, dan Break Even Point (BEP) sebesar 37,56%.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3847]