Mental Accounting Penerima Bantuan Produktif Usaha Mikro: Kecenderungan Alokasi Dana dan Efektivitasnya pada Usaha di Kabupaten Situbondo
Abstract
Selama pandemi, para pelaku usaha mikro mendapatkan tantangan tersendiri karena dituntut bertahan di tengah kondisi ekonomi yang tidak stabil. Menyadari hal tersebut, pemerintah menggelontorkan bantuan langsung tunai BPUM untuk memberikan dukungan bagi para pelaku usaha mikro. BPUM sendiri telah dicairkan pada 9,8 juta pelaku usaha pada tahap pertama yang kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua. Kenyataannya, banyak pihak menyatakan bahwa alokasi penggunaan BPUM tidak tepat sasaran. Penelitian ini berupaya menyelisik mengenai pengelolaan serta alokasi dana BPUM oleh pelaku usaha di Kabupaten Situbondo melalui perspektif mental accounting. Dengan pendekatan deskriptif kualitatif, penelitian ini melibatkan sepuluh subjek sebagai informan. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa berbagai komponen mental accounting sebenarnya telah diterapkan para pelaku usaha mikro dalam proses pembentukan keputusan alokasi BPUM. Kecenderungan penggunaan dana diarahkan pada kebutuhan usaha meski sebagian lainnya juga digunakan dalam pemenuhan keperluan non usaha. 90% informan mengatakan bahwa penggunaan BPUM telah memberikan berbagai kemudahan dan efektif menjaga ketahanan usaha selama pandemi.