Show simple item record

dc.contributor.authorWIBOWO, Alwi Dwi Mukti
dc.date.accessioned2023-02-23T03:56:52Z
dc.date.available2023-02-23T03:56:52Z
dc.date.issued2022-06-29
dc.identifier.nim181910501025en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/112361
dc.description.abstractPerkembangan jumlah penduduk di Indonesia tiap tahunnya terus mengalami peningkatan, bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) diproyeksikan jumlah penduduk Indonesia pada tahun emas yaitu tahun 2045 mencapai 319 juta jiwa atau meningkat sekitar 17,7% dari tahun 2020. Bertambahnya jumlah penduduk berdampak pada peningkatan kebutuhan ruang terutama kebutuhan akan tempat tinggal atau rumah (Darwin,1991). Bersumber dari laman kementerian PUPR (pu.go.id;2022) backlog kepemilikan perumahan di Indonesia mencapai 11 juta unit rumah per awal tahun 2022 dan backlog keterhunian mencapai 7,6 juta. Dari 93% backlog kepemilikan perumahan sebagian besar merupakan backlog Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Tingginya angka backlog menyebar di seluruh Indonesia, salah satunya adalah di Kabupaten Jember. Peningkatan jumlah penduduk di Kabupaten Jember tentunya akan berdampak pada kebutuhan tempat tinggal, selain itu juga akan mendorong pertumbuhan pembangunan perumahan. Dalam sektor ekonomi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan pada tahun 2016 – 2019 perekonomian Kabupaten Jember mengalami peningkatan dari 5,23% menjadi 5,51%. Mengingat pertumbuhan akan penduduk yang kian bertambah disusul dengan pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Jember dimasa sebelum pandemi, maka nantinya akan berdampak pada kebutuhan rumah dan pencarian terhadap tempat tinggal. Namun dilain sisi, terkait dengan angka kemiskinan di Kabupaten Jember mengalami peningkatan, pada tahun 2019 penduduk miskin mencapai 226,57 ribu jiwa dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan dengan jumlah 247,99 ribu jiwa (BPS, 2021). Hal tersebut ditambah dengan kenaikan harga properti di Kabupaten Jember yang meningkat pesat, dalam hal ini sub sektor perumahan naik 19,39%. Disisi lain, Kabupaten Jember berhasil merealisasikan 2.071 unit rumah bersubsidi baru dari target 2.002 unit. Rata-rata lokasi perumahan bersubsidi terletak di Kecamatan perkotaan. Besarnya unit rumah subsidi di perkotaan Jember serta berbagai program pemerintah dalam membantu masyarakat dalam mengakses perumahan bersubsidi maka perlu diimbangi dengan daya minat masyarakat. Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Kabupaten Jember umur 20-49 tahun yang dibagi dalam 3 kategori umur. Metode pengumpulan data menggunakan metode survei yang dilanjutkan dengan analisis data menggunakan pembobotan dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa daya minat masyarakat yang paling tinggi adalah masyarakat dengan rentang umur 20-29 tahun dengan persentase sebesar 80%. Faktor yang paling mempengaruhi minat masyarakat adalah faktor lokasi serta prioritas rekomendasi pengembangan terletak pada kuadran 1 yaitu strategi yang terletak pada kolom perpaduan strengths dan oppurtunities.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectminaten_US
dc.subjectperumahanen_US
dc.subjectsubsidien_US
dc.titleDaya Minat Masyarakat dalam Pemenuhan Tempat Tinggal Berbasis Perumahan Bersubsidi pada Perkotaan Jember (Studi Kasus: Kecamatan Kaliwates, Patrang, dan Sumbersari)en_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.pembimbing1Ir. Sri Sukmawati, S.T., M.T.en_US
dc.identifier.pembimbing2Ratih Novi Listyawati S.T., M.Engen_US
dc.identifier.validatorArinen_US
dc.identifier.finalizationFinalisasi unggah file repository tanggal 23 Februari 2023_M. Arif Tarchimansyahen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record