| dc.description.abstract | Ayam broiler atau dikenal dengan nama ayam pedaging merupakan ternak 
unggulan penyumbang kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Ayam broiler 
memiliki keistimewaan, yaitu kemampuannya dalam menghasilkan daging dalam 
waktu pemeliharaan yang tidak begitu lama (Jaelani et al., 2014). Komposisi kimia 
daging ayam broiler secara umum yaitu air sebesar 75%, protein sebesar 19%, 
lemak sebesar 2,5%, dan substansi non protein yang larut sebesar 2,3% (Soeparno 
et al., 2011). Kandungan protein yang terdapat dalam daging ayam broiler termasuk 
tinggi, serta dilengkapi dengan kandungan asam amino essensial yang seimbang 
sehingga seratnya mudah untuk dicerna (Pratama et al., 2015). Menurut Al Awwaly 
(2017), protein merupakan bagian dari kelompok senyawa organik kompleks yang 
tersusun atas asam-asam amino dalam ikatan peptida yang berupa C, N, H, O, dan 
terkadang juga terdapat S. Pemeliharaan ayam broiler membutuhkan manajemen 
pemberian pakan yang baik. Pakan yang berkualitas dan jumlahnya yang optimal 
dapat berpengaruh baik terhadap kualitas daging ayam yang dihasilkan, karena 
peningkatan atau pengurangan konsumsi pakan berhubungan dengan kualitas 
daging (Soeparno, 1991). Penelitian ini menggunakan suplemen yang ditambahkan 
dalam pakan, berupa hidrolisat ikan dan ZnSO4. 
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan hidrolisat 
ikan yang diperkaya zink (ZnSO4) dalam pakan ayam terhadap kadar protein daging 
paha ayam broiler. Hidrolisat ikan yang digunakan memiliki variasi konsentrasi, 
yaitu sebesar 0% dan 2%, sedangkan konsentrasi zink (ZnSO4) yang digunakan 
sebesar 80 ppm dengan lama pemberian pakan selama 16 hari. Kadar Zn total dalam 
campuran pakan diukur menggunakan AAS. Penentuan kadar protein daging paha 
ayam broiler dilakukan dengan metode kjeldahl untuk menganalisis kadar N totalnya. Hasil yang diperoleh selanjutnya diuji menggunakan anova one way dan 
uji BNT untuk mengetahui perbedaan signifikan. 
Kadar Zn yang terkandung dalam pakan standar, pakan standar + hidrolisat 
ikan 2%, dan pakan standar + hidrolisat ikan 2% + ZnSO4 berturut-turut yaitu 
sebesar 30, 30, dan 70 mg/kg. Kadar protein daging paha ayam broiler mengalami 
kenaikan setelah ditambah dengan hidrolisat ikan dan ZnSO4. Kadar protein daging 
paha tanpa penambahan hidrolisat ikan (0%) digunakan sebagai kontrol dengan 
hasil kadar proteinnya sebesar 18,5%. Kadar protein daging paha ayam dengan 
penambahan hidrolisat ikan 2% hasilnya meningkat yaitu sebesar 19,9%, 
sedangkan dengan penambahan hidrolisat ikan 2% yang diperkaya ZnSO4
memperoleh hasil yang lebih kecil yakni sebesar 19,2%. Pengujian statistika Anova 
one way menunjukkan bahwa pemberian pakan dengan perlakuan yang berbeda 
dapat mempengaruhi kadar protein daging paha ayam secara nyata dengan nilai 
p<0,05. Hasil uji lanjutan menggunakan BNT (Beda Nyata Terkecil) menunjukkan 
perbedaan yang signifikan terhadap kadar protein daging paha ayam broiler di 
masing-masing variasi konsentrasi. | en_US |