Show simple item record

dc.contributor.authorAFKARINA, Vyna
dc.date.accessioned2023-01-07T22:34:05Z
dc.date.available2023-01-07T22:34:05Z
dc.date.issued2022-07-29
dc.identifier.nim180803104018en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111506
dc.descriptionFinalisasi oleh Taufik Tgl 8 Januari 2023en_US
dc.description.abstractSeiring berkembangnya perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang di Indonesia, diikuti dengan persaingan bisnis yang semakin meningkat, tentunya menuntut pelaku bisnis untuk meningkatkan efisiensi disemua bidang. Salah satu cara mewujudkannya adalah dengan melakukan pengendalian persediaan. Tanpa persediaan, perusahaan dihadapkan pada risiko bahwa perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan pelanggan tepat waktu. Hal ini mungkin terjadi karena tidak semua produk tersedia setiap saat, yang berarti perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang harusnya didapatkan. Dalam suatu perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang seperti pada pusat Oleh-oleh Prima Rasa Jember terdapat yang namanya persediaan atau sering disebut istilahnya dengan stock. Persediaan itu merupakan barang yang disimpan di dalam gudang yang akan digunakan di kemudian hari oleh perusahaan dalam proses penjualan ke pihak konsumen. Usaha yang dilakukan oleh perusahaan adalah menyediakan barang-barang yang dibutuhkan untuk produksi agar terpenuhi secara optimalsehingga proses produksi dapat berjalan dengan lancar dan dapat mengurangi risiko yang akan terjadi seperti kekurangan atau kelebihan barang yang nantinya akan merugikan perusahaan. Persediaan merupakan bagian utama dalam perusahaan khususnya perusahaan manufaktur dan dagang. Tanpa adanya persediaan, perusahaan akan menghadapi risiko dimana pada suatu waktu tidak dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Kondisi ini dapat berakibat buruk bagi perusahaan, karena secara tidak langsung perusahaan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya didapatkan. Dalam hal ini yang meliputi barangbarang persediaan milik perusahaan adalah barangyang dijual dalam suatu periode waktu tertentu. Manfaat dari persediaan digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan sebaik-baiknya sesuai dengan permintaan pasar pada saat itu. Jika perusahaan dapat memenuhi kebutuhan konsumen, maka risiko kehilangan konsumen dapat teratasi. Pengendalian persediaan yang baik harusnya dapat meminimalkan risiko adanya kerusakan barang, retur bahkan kelebihan barang yang akan menyebabkan barang persediaan pada perusahaan berlebih. Dengan adanya pengendalian persediaan, apabila terjadi hal yang tidak diinginkan seperti kerusakan barang, retur akan dapat diminimalisir oleh perusahaan sehingga terciptanya permintaan barang yang efektif dan efisien. Selera konsumen dalam memberi barang yang satu dengan yang lain tidaklah sama. Untuk memenuhinya usaha dagang harus menyediakan berbagai jenis macam varian produk yang dijual agar kebutuhan konsumen yang tidak sama tersebut dapat terpenuhi. Banyaknya produk yang dijual memerlukan pengendalian persediaan yang baik. Sangat perlu diperhatikan dalam melakukan pengendalian persediaan pada perusahaan manufaktur adalah mengerti kapan pemesanan barang harus kembali dilakukan, berapa banyak pemesanan barang, dan berapa rata-rata nilai persediaan yang harus dijaga atau disimpan dalam gudang. Penerapan pengendalian persediaan dilakukan agar diperoleh jumlah yang tepat dan kualitas yang baik dari barang yang tersedia dalam gudang pada waktu yang dibutuhkan yaitu saat barang akan dikeluarkan dari dalam gudang dengan biaya yang dikeluarkan dengan minimum sehingga perusahaan dapat memperoleh laba. Efektivitas juga merupakan tolak ukur berhasil tidaknya suatu organisasi mencapai tujuannya, apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan, maka organisasi tersebut di katakan telah berjalan dengan efektif (Mardiasmo, 2016). Dalam UMKM pusat oleh-oleh Prima Rasa Jember belum menerapkan adanya controlling persediaan barang disebabkan stok barang yang terus masuk, sehingga belum terciptanya pengendalian persediaan barang yang belum dapat dikendalikan dikarenakan produk yang selalu ditambah tersebut. Pembuatan produk yang dilakukan pemilik toko membuat persediaan harus selalu baru dan fresh, membuat persediaan berlebih dan membuat barang yang produksinya lama jatuh tempo kadaluarsanya dikarenakan barang baru yang lebih diutamakan penjualannya. Jika persediaan yang terus menerus ditambah setiap harinya maka akan menyebabkan persediaan yang terlalu besar sehingga menyebabkan barang yang terlalu over stock. Barang yang terlalu overstock mengakibatkan risiko kerusakan terhadap barang-barang karena semakin lama barang tersebut tidak terpakai maka kualitasnya semakin menurun, hal tersebut menyebabkan kerugian bagi perusahaan. Berdasarkan uraian di atas, mengingat betapa pentingnya pengendalian persediaan yang harus dilakukan agar terciptanya controlling stock maka penulis menyusun Laporan Praktek Kerja Nyata ini berjudul “Pengendalia Persediaan pada Pusat Oleh-Oleh Prima Rasa”en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama Oktaviani wardhaningrum, S.E., M.Sc Dosen Pembimbing Anggota Dewi ayu puspita, S.E., AK., MSAen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectPERSEDIAAN BARANG JADIen_US
dc.subjectPROL TAPEen_US
dc.subjectPUSAT OLEH-OLEH PRIMA RASAen_US
dc.titlePengendalian Persediaan Barang Jadi Proltape pada Pusat Oleh-oleh Prima Rasaen_US
dc.title.alternativePengendalian persediaanen_US
dc.typeLaporan D3en_US
dc.identifier.prodiDiploma 3 Akuntansien_US
dc.identifier.pembimbing1Oktaviani Ari Wardhaningrum, S.E., M.Scen_US
dc.identifier.pembimbing2Dewi Ayu Puspita S.E., Ak., MSAen_US
dc.identifier.validatorkacung-7 Oktober 2022en_US
dc.identifier.finalizationTaufiken_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record