Show simple item record

dc.contributor.authorNINGTYAS, Miranti Kumala
dc.date.accessioned2022-12-13T03:56:52Z
dc.date.available2022-12-13T03:56:52Z
dc.date.issued2022-07-29
dc.identifier.nim181810201010en_US
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/111131
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 13 Desember 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractIndonesia adalah negara yang dikenal sebagai negara agraris dengan sebagian besar penduduk bekerja di bidang pertanian. Salah satu pulau yang memiliki lahan pertanian yang cukup luas yaitu Pulau Jawa sehingga dapat menghasilkan produksi pertanian pangan dalam jumlah besar. Tujuan dilakukannya penelitian ini untuk mengetahui karakteristik tanah pertanian berdasarkan nilai resistivitas dan uji laboratorium. Berdasarkan tujuan tersebut, penelitian dilakukan menggunakan metode geolistrik dan uji laboratorium. Metode geolistrik yang digunakan yaitu metode geolistrik resistivitas konfigurasi Wenner dengan menggunakan spasi 0.5 m dan panjang lintasan 20 m. Metode yang digunakan pada penelitian ini memiliki metode dengan menginjekkan arus listrik buatan ke dalam tanah melalui elektroda lalu perbedaan potensial yang dihasilkan diukur pada permukaan. Hasil data geolistrik digunakan sebagai dasar pengambilan sampel untuk uji laboratorium. Sampel yang diambil berupa tanah pada kedalaman top soil dan sub soil di titik tertentu. Sampel 1 diambil pada lapisan top soil lahan padi di titik 8 m. Sampel 2 dan 3 diambil pada lapisan top soil dan sub soil lahan kopi di titik 8 m. Sampel 4 dan 5 diambil pada lahan padi di titik 16 m. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu pada metode geolistrik resistivitas lapisan top soil di lintasan 1 pada lahan padi memiliki nilai resistivitas (0,083 – 16,3) Ω𝑚 yang termasuk dengan jenis tanah lempung yang sangat basah dan lembek bercampur dengan lanauan pasiran. Lapisan top soil pada lintasan 2 di titik 8 m menunjukkan (10,6 – 97,4) Ω𝑚 dan 296 Ω𝑚 yang didominasi jenis tanah lanauan debuan, lanauan pasiran dan lempung berbatu, pada lapisan sub soil menunjukkan nilai resistivitas (10,6 – 170) Ω𝑚 yang didominasi tanah lempung debuan, lanauan pasiran dan lempung berbatu. Selanjutnya lapisan top soil pada titik 16 m memiliki resistivitas (10,6 – 55,9) Ω𝑚, sedangkan lapisan sub soil menunjukkan nilai (10,6 – 97,4) Ω𝑚 yang terduga tanah lanauan lempung dan lanauan pasiran. Hasil yang diperoleh dari uji laboratorium pada sampel menunjukkan komposisi pasir 75,4%, kerikil 5,4%, lanau dan lempung 19,2%. Sampel 3 menunjukkan pasir 84%, kerikil 8,4%, lanau dan lempung 7,6%. Sampel 4 menunjukkan pasir 88,4%, kerikil 0,6%, lanau dan lempung 11%, sedangkan sampel 5 menunjukkan 77,1% pasir, 1,5% kerikil, lanau dan lempung 21,4%. Hasil geolistrik dan uji laboratorium memiliki kesesuaian, dimana pada lahan pertanian membutuhkan banyak unsur hara yang terdapat pada lapisan sub soil.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing utama : Nurul Priyantari, S.Si., M.Si, Dosen Pembimbing anggota : Dr. Agus Supriyanto, S.Si., M.T, sen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alamen_US
dc.subjectGeolistriken_US
dc.subjectKonfigurasi Wenneren_US
dc.subjectUji Gradasien_US
dc.titleKarakteristik Lahan Pertanian Menggunakan Metode Geolistrik dan Uji Laboratorium di Desa Suci Kabupaten Jemberen_US
dc.typeSkripsien_US
dc.identifier.prodiFisikaen_US
dc.identifier.pembimbing1Nurul Priyantari, S.Si., M.Si.en_US
dc.identifier.pembimbing2Dr. Agus Suprianto S.Si., M.T.en_US
dc.identifier.validatorratna_28 November 2022en_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record