Pengaruh Perendaman Ekstrak Daun Tembakau (Nicotiana tabacum) terhadap Kekuatan Impak Resin Akrilik Tipe Heat-Cured
Abstract
Gigi tiruan merupakan salah satu perawatan penting dalam bidang kedokteran gigi yang diperlukan oleh sebagian besar orang, karena gigi tiruan berperan dalam menggantikan sebagian bahkan seluruh peran gigi ataupun jaringan pendukung yang hilang. Bahan gigi tiruan yang paling sering digunakan ialah gigi tiruan jenis resin akrilik polimerisasi panas (heat - cured), karena memiliki keunggulan, seperti memiliki nilai estetis yang tinggi, biaya yang lebih terjangkau, memiliki kandungan toksisitas rendah, stabilitas warna baik, cara manipulasi yang lebih mudah, tidak mudah larut dalam cairan rongga mulut, dan juga pembuatan serta reparasi yang lebih mudah. Namun, resin akrilik tipe heat - cured juga memiliki kekurangan dari segi sifat mekaniknya, yakni mudah fraktur apabila jatuh pada permukaan yang keras atau bahkan diakibatkan oleh kelelahan bahan dari seberapa lama pemakaian gigi tiruan. Keberhasilan perawatan gigi tiruan salah satunya ditunjang dengan kebersihan dari gigi tiruan tersebut. Tingkat kebersihan yang buruk dapat menyebabkan terjadinya denture stomatitis. Gigi tiruan bisa dijaga kebersihannya dengan menggunakan bahan pembersih gigi tiruan atau denture cleanser. Daun tembakau merupakan salah satu bahan yang sering digunakan dalam kedokteran gigi sebagai bahan alternatif dalam pembersihan gigi tiruan karena memiliki kandungan antibakteri dan antijamur didalamnya. Daun tembakau memiliki beberapa kandungan aktif didalamnya antara lain, fenol, alkaloid, saponin, flavonoid, terpenoid, dan juga mengandung steroid. Didalam flavonoid terkandung senyawa fenol dimana senyawa ini dapat bereaksi dengan resin akrilik, dan menyebabkan kerusakan kimiawi pada permukaan resin akrilik. Hal ini dikarenakan fenol dapat berdifusi ke dalam lempeng akrilik dan terjadi pemutusan rantai polimer pada resin akrilik tersebut, sehingga menyebabkan kerusakan kimia pada resin akrilik yang dapat menimbulkan penurunan kekuatan dan kerusakan. Kekuatan impak adalah energi yang dibutuhkan untuk memecah material dengan gaya benturan. Kekuatan impak penting agar gigi tiruan dapat menahan kepatahan akibat gaya yang mengenai bahan secara tiba-tiba. Benturan secara tiba-tiba dapat terjadi karena kecelakaan saat pasien menggunakan gigi tiruan atau karena jatuhnya gigi tiruan ke lantai yang keras. Penelitian kali ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan rancangan penelitian the post-test only control group design. Sampel yang digunakan yaitu resin akrilik heat-cured berbentuk persegi panjang dengan ukuran 65 mm × 10 mm × 2,5 mm sebanyak 27 buah lempeng. Sampel dibagi menjadi 3 kelompok yang masingmasing terdiri dari 9 buah sampel. Kelompok tersebut terdiri dari 9 sampel yang direndam aquades sebagai kelompok kontrol, 9 sampel yang direndam dalam larutan ekstrak daun tembakau dengan konsentrasi 50%, dan 9 sampel direndam dalam larutan ekstrak daun tembakau 100%. Perendaman sampel dilakukan selama 4 hari yang setara dengan pembersihan 15 menit perhari selama 1 tahun. Pengukuran kekuatan impak dilakukan dengan memberikan energi yang menyebabkan patahnya sampel menggunakan alat uji kekuatan impak metode Charpy dan dinyatakan dalam satuan cmkg/cm² sehingga didapatkan nilai kekuatan impak lempeng akrilik heat-cured. Analisis data yang digunakan yaitu uji normalitas Shapiro-Wilk dan homogenitas Levene test. Kemudian dilanjutkan uji parametrik One-Way ANOVA dengan hasil signifikan atau bermakna dan uji lanjutan Least Significant Difference (LSD) untuk mengetahui letak perbedaan setiap kelompok. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa larutak ekstrak daun tembakau (Nicotiana tabacum L.) 50% dan 100% sebagai denture cleanser berpengaruh menurunkan kekuatan impak resin akrilik tipe heat-cured dengan waktu perendaman selama 4 hari yang setara dengan pembersihan 15 menit perhari selama 1 tahun.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]