dc.description.abstract | Pembangunan pertanian pada dasarnya bertujuan untuk memenuhi
kebutuhan dasar manusia yang berupa pangan, sandang, papan, dan lingkungan
sehat melalui pengelolaan produktif sumberdaya alam, sumberdaya manusia,
sumberdaya kultural, sumberdaya capital dan teknologi. Walaupun dianggap
penting, namun kekeliruan mendasar yang terjadi selama ini berpangkal pada
peran sektor pertanian yang sering kali “hanya” diposisikan sebagai sektor
pendukung (buffer sector) bagi pertumbuhan sektor-sektor lainnya (industri dan
jasa-jasa) dalam pembangunan wilayah, sehingga mendorong terjadinya berbagai
paradoks dalam pembangunan. Peningkatan produktivitas sektor pertanian
berjalan sangat lambat dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya, sementara
proporsi tenaga kerja pada berbagai kegiatan produktif di sektor ini masih cukup
besar, sehingga sisi negatif yang sangat tampak dominan adalah masih rendahnya
tingkat pendapatan rill petani, lambatnya pertumbuhan kegiatan ekonomi berbasis
pertanian dan pedesaan, dan kesenjangan produktivitas tenaga kerja dan earning
capacity sektor pertanian dibandingkan dengan sektor lain (Somaji, 2018).
Pupuk merupakan salah satu komoditi yang dinilai memiliki peranan
strategis dalam mendukung sektor pertanian dan dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan petani. Bahkan dalam rangka membangun sistem ketahanan pangan
nasional yang mantap, pupuk dipandang sebagai input utama dalam mencapai
ketersediaan pangan. Dengan alasan itu pemerintah hingga kini tetap
mengalokasikan subsidi pupuk bagi petani yang diberikan melalui subsidi harga
gas kepada industri pupuk. Subsidi harga gas kepada industri pupuk tersebut
merupakan upaya pemerintah untuk menjamin ketersediaan pupuk bagi petani
dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah.
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
DIGITAL REPOSITORY UNIVERSITAS JEMBER
xii
xii
Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode
kolerasional. Populasi dalam penelitian ini adalah petani padi di Desa Kamal
Kecamatan Arjasa Kabupaten Jember yang tergabung dalam kelompok tani Jaya
makmur berjumlah 79 orang, Gumitir jaya berjumlah 125 orang, Wirabuana
berjumlah 49 orang, Kopang Jaya berjumlah 109 orang, Margomulyo berjumlah
103 orang, Serba Usaha berjumlah 61 orang, Bina Tani berjumlah 61 orang, dan
Usaha tani berjumlah 43 orang sehingga jika diakumulasikan terdapat 630 orang.
Sampel ialah bagian dari populasinya, yang meliputi sebagian anggota
populasinya (Sugiyono, 2019). Dalam mengambil sampelnya menerapkan metode
random sampling, dimana pengambilan sampel anggota dilakukan secara acak,
tanpa memperhatikan strata dengan menggunakan rumus slovin (Sugiyono, 2019).
Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana kebijakan subsidi pupuk
diterapkan pada Desa Kamal Kecamatan Arjasa, realisasi implementasi kebijakan
subsidi pupuk berdasarkan aspek produksi (luas lahan, biaya, dan modal) di Desa
Kamal Kecamatan Arjasa, dan bagaimana penggunaan pupuk bersubsidi pada
masyarakat petani padi di Desa Kamal Kecamatan Arjasa. Uji statistik
menggunakan Koefisien Determinasi (R2), Pengujian Simultan (Uji F), dan
Pengujian Parsial (Uji T). Sedangkan pengujian asumsi klasik menggunakan Uji
Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Heteroskedastisitas dan Uji Autokorelasi.
Hasil penelitian Nilai koefisien variabel luas lahan (X1) mempunyai angka
signifikansi di bawah nilai probabilitas signifikansi 0,05 (α : 5%) yaitu sebesar
0,010 yang berarti bahwa variabel luas lahan (X1) mempengaruhi pendapatan
Petani Padi di Desa Kamal Kabupaten Jember secara signifikan. Koefisien regresi
untuk luas lahan (X1) sebesar 0,442 yang artinya jika luas lahan (X1) naik sebesar
1 ha maka pendapatan Petani Padi di Desa Kamal Kabupaten Jember akan
menurun sebesar Rp. 0,442. Hal ini diduga karena luas lahan tersebut
mengeluarkan biaya sewa untuk lahan pertanian tersebut.
Nilai koefisien variabel biaya (X2) mempunyai angka signifikansi di
bawah nilai probabilitas signifikansi 0,05 (α: 5%) yaitu sebesar 0,000 yang berarti
bahwa variabel biaya (X2) mempengaruhi pendapatan Petani Padi di Desa Kamal
Kabupaten Jember secara signifikan. Koefisien regresi biaya (X2) sebesar Rp.
0,877 yang artinya jika produksi (X2) naik sebesar 1 ha maka pendapatan Petani
Padi di Desa Kamal Kabupaten Jember akan meningkat sebesar Rp. 0,877. Hal ini
diduga karena besar kecilnya biaya produksi padi yang dihasilkan akan dapat
meningkatkan pendapatan dan demikian pula sebaliknya.
Nilai koefisien variabel Modal (X3) mempunyai angka signifikansi di
bawah nilai probabilitas signifikansi 0,05 (α: 5%) yaitu sebesar 0,000 yang berarti
bahwa variabel Modal (X3) mempengaruhi pendapatan Petani Padi di Desa
Kamal Kabupaten Jember secara signifikan. Koefisien regresi untuk Capital (X3)
sebesar Rp. 0,811 yang artinya jika Modal (X3) naik sebesar 1 ha maka
pendapatan Petani Padi di Desa Kamal Kabupaten Jember akan meningkat sebesar
Rp. 0,811. Hal ini diduga karena Modal pada tersebut menambah tingkat produksi
padi.
Kesimpulan pada peneliitian ini yaitu bahwa luas lahan berpengaruh
signifikan, biaya berpengaruh signifikan dan modal berpengaruh signifikan
pendapatan Petani Padi di Desa Kamal Kabupaten Jember. | en_US |