Analisis Psikologi Humanistik terhadap Novel Kata Karya Rintik Sedu
Abstract
Novel Kata karya Rintik Sedu merupakan salah satu karya Nadifa Allya
Tsana atau lebih dikenal dengan nama pena Rintik Sedu. Novel Kata
menceritakan tentang kehidupan seorang remaja bernama Binta yang cuek dan
tertutup, disebabkan keluarga kecilnya hancur. Sejak usia lima tahun, mama Binta
mengidap penyakit skizofrenia yang menyebabkan ayahnya pergi meninggalkan
mereka. Tidak hanya itu, Binta menjadi cuek dan tertutup karena kisah cinta
dengan seseorang di masa lalu gagal. Sampai pada akhirnya, Binta bertemu
dengan orang baru yang berhasil membantunya keluar dari keterpurukan.
Penelitian ini difokuskan untuk membahas dua permasalahan yaitu: 1)
bagaimana keterkaitan antarunsur yang terdapat dalam novel Kata karya Rintik
Sedu?, 2) bagaimana aspek psikologi humanistik yang terdapat dalam novel Kata
karya Rintik Sedu?. Tujuan dari penelitian ini yaitu: 1) mendeskripsikan
keterkaitan unsur intrinsik berupa judul, tema, penokohan, konflik yang terdapat
dalam novel Kata karya Rintik Sedu, 2) mendeskripsikan aspek psikologi
humanistik berupa kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan
rasa kasih sayang, kebutuhan penghargaan, kebutuhan aktualisasi diri yang
terdapat dalam novel Kata karya Rintik Sedu.
Langkah kerja yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu: 1) membaca dan
memahami isi novel Kata karya Rintik Sedu sebagai objek dan sumber data, 2)
mengklasifikasi data terkait dengan unsur struktural dan aspek psikologi
humanistik, 3) melakukan analisis menggunakan teori struktural terhadap unsur
judul, tema, penokohan, konflik, 4) melakukan analisis menggunakan teori
psikologi humanistik terhadap aspek kebutuhan dasar fisiologis, kebutuhan rasa
aman, kebutuhan rasa kasih sayang, kebutuhan penghargaan, kebutuhan
aktualisasi diri.
Judul dalam novel Kata karya Rintik Sedu menunjukkan beberapa
pengertian yaitu menunjukkan alur atau waktu dan objek yang dikemukakan
dalam cerita. Tema mayor dalam novel menunjukkan perjuangan seorang remaja
yang mampu keluar dari keterpurukan, sedangkan tema minor menunjukan
kesetiakawanan seorang sahabat dan ketulusan hati. Tokoh utama adalah Binta
Dineshara atau Senja, sedangkan tokoh tambahan adalah Cahyo, Nugraha, Biru.
Konflik dalam novel tersebut meliputi konflik fisik dan konflik batin. Konflik
fisik meliputi konflik antara manusia dan manusia terjadi pada tokoh Binta dan
Cahyo, Binta dan Nugraha, Binta Biru, konflik antara manusia dan masyarakat
terjadi pada Binta dan masyarakat, konflik antara manusia dan alam terjadi pada
Biru dan laut. Konflik batin meliputi konflik seseorang dengan kata hatinya yang
terjadi pada tokoh Binta, Nugraha, Biru.
Analisis psikologi humanistik memiliki lima tingkat kebutuhan.
Kebutuhan dasar fisiologis terhadap oksigen, makan dan minum, tempat berteduh
atau rumah, tidur, seks telah terpenuhi pada tokoh Binta, Cahyo, Nugraha, Biru.
Kebutuhan rasa aman tokoh Binta, mulai dari kepercayaan terhadap kesembuhan
mama, kekhawatiran terhadap mamanya yang terjatuh di kamar mandi, ketakutan
terhadap kapal, ketakutan terhadap kegelapan. Kebutuhan rasa aman tokoh
Nugraha terhadap sikap Binta setelah mengetahui rencana Nugraha untuk
melanjutkan pendidikannya di Australia. Usaha untuk memenuhi kebutuhan rasa
kasih sayang tokoh Binta, Cahyo, Nugraha, Biru. Kebutuhan penghargaan yang
terpenuhi pada tokoh Binta dan Nugraha. Usaha untuk memenuhi kebutuhan
aktualisasi diri tokoh Binta, Nugraha, Biru. Hal tersebut menunjukkan bahwa
manusia memiliki lima tingkat kebutuhan yang harus terpenuhi untuk mencapai
kesejahteraan hidup.