Tingkat Stres Kerja Perawat Puskesmas Kabupaten Jember Selama Masa Pandemi COVID-19
Abstract
Stres kerja yang muncul pada perawat komunitas khususnya selama pada
masa pandemi COVID-19 yakni dengan tugasnya dalam melakukan pencegahan
penyebaran dari penularan COVID-19 pada masyarakat, namun juga menjadi beban
dimana perawat komunitas juga perlu menjaga ketahanan fisik dan kesehatannya
dengan risiko dapat terpapar COVID-19 juga. Pekerjaan yang dilakukan oleh
perawat komunitas selama masa pandemi COVID-19 ini ditunjukkan pada
penelitian (Akbar et al., 2022) yakni memberikan pelayanan kesehatan yang
komprehensif, mempergunakan perkembangan informasi dan teknologi dalam
memberikan informasi terkait perkembangan seputar COVID-19 dan promosi
kesehatan yang menjadi tindakan preventif dalam bentuk digital, melakukan asuhan
keperawatan keluarga, mengedukasi kader-kader kesehatan yang terdapat di
lingkup komunitas dalam meningkatkan kesehatan selama masa pandemi COVID19, dan juga berkolaborasi dengan pihak pemerintah serta non pemerintah dalam
upaya 3T (Tracing, Testing, and Treatment).
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat stres kerja perawat
Puskesmas Kabupaten Jember selama masa pandemi COVID-19. Desain penelitian
ini adalah studi cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 26 Juli - 4
Agustus 2022 dengan menggunakan purposive sampling. Pengumpulan data pada
penelitian ini menggunakan 2 kuesioner, yaitu kuesioner data demografi responden
dan kuesioner tingkat stres kerja (The Workplace Stress Scale).
Analisa data dalam penelitian ini menggunakan analisa univariat. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata usia perawat Puskesmas Kabupaten
Jember berusia 36 tahun dengan usia minimal 23 tahun dan maksimal 57 tahun serta
sebagian besar perawat Puskesmas Kabupaten Jember berjenis kelamin perempuan (64,4%) dengan tingkat pendidikan yang paling banyak adalah DIII Keperawatan
(63%). Status tingkatan kerja perawat Puskesmas Kabupaten Jember paling banyak
adalah PNS (52,1%). Jumlah perawat paling banyak bekerja di Puskesmas
Sumbersari (20,5%) dan ruang UGD (74%) dengan lama bekerja paling banyak
lebih dari 5 tahun (67,1%). Mayoritas perawat Puskesmas Kabupaten Jember telah
menikah (89%) dengan memiliki penghasilan paling banyak lebih dari Rp
3.000.000 (34,2%) dan sebagian besar perawat Puskesmas Kabupaten Jember tidak
pernah mengikuti pelatihan penanganan COVID-19 (82,2%). Perawat Puskesmas
Kabupaten Jember mengalami stres kerja dengan tingkatan yang paling banyak
berada di tingkat stres ringan (28,8%) dan paling sedikit berada di tingkat stres
berbahaya (8,2%).
Collections
- UT-Faculty of Nursing [1438]