Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Merger pada PT. Bank Syariah Indonesia, Tbk
Abstract
Indonesia adalah negara dengan jumlah penduduk terbesar ke 4 di dunia
dengan mayoritas penduduk muslim hingga mencapai 86,9% dari jumlah
penduduk. Mayoritas penduduk muslim ini membuat Indonesia memiliki harapan
untuk dapat mengembangkan perbankan syariah secara global. Munculnya
perbankan syariah di Indonesia pertama pada tahun 1992 atau 30 tahun yang lalu.
Namun keberadaan bank syariah ini masih cukup tertinggal dan sulit untuk bersaing
dengan perbankan konvensional lainnya. Untuk mewujudkan harapan bank syariah
perlu memperkuat kedudukan dan eksistensi dengan melakukan merger. Beberapa
perbankan syariah BUMN yang telah melakukan merger diantaranya adalah PT
Bank BRI Syariah, PT Bank Syariah Mandiri dan PT Bank BNI Syariah. Alasan
dilakukannya merger adalah untuk memajukan dan mengembangkan ekosistem
ekonomi syariah di Indonesia yang menurut pemerintah masih cukup tertinggal
serta memberi nilai tambah bagi perbankan sesudah merger.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbandingan kinerja keuangan
PT. Bank Syariah Indonesia sebelum dan sesudah merger. Jenis penelitian ini
menggunakan penelitian komparatif. Populasi pada penelitian ini adalah Bank
Syariah Mandiri, BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Indonesia. Data
dalam penelitian ini berupa laporan keuangan tahunan milik BNI Syariah, Bank
Syariah Mandiri, dan BRI Syariah pada tahun 2020, serta Bank Syariah Indonesia
tahun 2021. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis perbandingan laporan keuangan sebelum dan sesudah merger. Analisis
perbandingan laporan keuangan digunakan untuk mengetahui perubahanperubahan yang terjadi pada periode yang berbeda.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ketiga bank sebelum merger
memiliki permodalan dan kualitas aset yang baik, dan setelah bergabung
menunjukkan adanya peningkatan sehingga permodalan dan kualitas aset menjadi
sangat baik. Pada rentabilitas rata rata bank syariah sebelum merger tergolong baik
namun pada Bank Syariah Mandiri (BSM) masih tergolong kurang baik. Sesudah
merger menghasilkan Bank Syariah Indonesia (BSI) dengan rentabilitas yang
semakin baik. Pada likuiditas ketiga bank sebelum merger tergolong kurang baik
namun sesudah merger Bank Syariah Indonesia (BSI) telah mengalami peningkatan
sehingga menjadi sangat baik.