dc.description.abstract | Indonesia adalah negara yang terletak di daerah pertemuan tiga lempeng
tektonik, hal tersebut menjadikan Indonesia sebagai negara yang rawan terjadi
bencana gempa bumi. Gempa bumi dapat menyebabkan gelombang besar yang
biasa disebut dengan tsunami. Tidak semua gempa bumi mengakibatkan tsunami,
tetapi dampak yang ditimbulkannya akan sangat merusak dan menimbulkan banyak
korban jiwa. Untuk mengurangi dampak korban jiwa yang ditimbulkan dari
tsunami, Hill dan Sharpe (2012) menciptakan tempat perlindungan yang dirancang
untuk melindungi dari peristiwa tsunami, tornado, badai, gempa bumi yang diberi
nama Survival Capsule.
Penelitian tentang Analisis Tegangan dan Regangan Cangkang Survival
Capsule Tsunami dengan Metode Elemen Hingga bertujuan untuk mengetahui nilai
tegangan dan regangan terbesar berdasarkan parameter variasi material. Material
yang digunakan yaitu Aluminum Alloy 5052-H32, E-Glass Fiber, dan Carbon Fiber
T800S. Kapsul berupa cangkang kedap air berbentuk bola, karena bentuk bola
mampu menahan tekanan tinggi (misalnya gelombang air besar), mengurangi
kemungkinan terjadinya penetrasi objek tajam, serta memungkinkan kapsul
membebaskan dirinya dari rintangan. Penelitian ini menggunakan analisis
komputasional dengan menggunakan software simulasi numerik tipe Static
Structural untuk melakukan analisa terhadap sebuah sistem yang rumit dan sulit
dipecahkan secara manual, serta menghemat waktu dan biaya penelitian.
Hasil simulasi menunjukan, cangkang survival capsule tsunami dengan
material Aluminum Alloy 5052-H32 memiliki nilai sebesar 𝛿𝑡𝑜𝑡 =
7,5597 mm; 𝜎𝑚𝑎𝑥 = 781,63 𝑀𝑃𝑎; 𝜎𝑒𝑞 = 1040 𝑀𝑃𝑎; 𝑁 = 0,18543. Material E Glass Fiber memiliki nilai sebesar 𝛿𝑡𝑜𝑡 = 7,1411 𝑚𝑚; 𝜎𝑚𝑎𝑥 =
715,23 𝑀𝑃𝑎; 𝜎𝑒𝑞 = 1100,9 𝑀𝑃𝑎; 𝑁 = 4,2836. Material Carbon Fiber T800S
memiliki nilai sebesar 𝛿𝑡𝑜𝑡 = 2,9166 𝑚𝑚; 𝜎𝑚𝑎𝑥 = 1160,6 𝑀𝑃𝑎; 𝜎𝑒𝑞 =
1653,1 𝑀𝑃𝑎; 𝑁 = 5,0665. Cangkang survival capsule tsunami dengan variasi
material Carbon Fiber T800S memiliki nilai deformasi terendah dibandingkan
dengan material E-Glass Fiber dan Aluminum Alloy 5052-H32. Deformasi terbesar
terletak di sisi belakang cangkang survival capsule tsunami. Cangkang survival
capsule tsunami dengan variasi material E-Glass Fiber dan Carbon Fiber T800S
masih dalam batas aman kegagalan material Rankine, dimana nilai maximum
Principal stress tidak melebihi nilai ultimate tensile strength, sehingga kedua
material tersebut hanya mengalami deformasi elastis. Sedangkan cangkang survival
capsule tsunami dengan variasi material Aluminum Alloy 5052-H32 mengahasilkan
nilai maximum Equivalent (von-Mises) stress melebihi nilai tensile yield strength,
sehingga melebihi batas aman kegagalan material von-Mises.
Nilai Safety factor terbesar berdasarkan simulasi terjadi pada cangkang
survival capsule tsunami dengan variasi material Carbon Fiber T800S dan terkecil
terjadi pada material Aluminum Alloy 5052-H32. Cangkang survival capsule
tsunami dengan variasi material Carbon Fiber T800S lebih unggul berdasarkan
nilai Total deformation dan safety factor. Carbon Fiber T800S juga memiliki
densitas sebesar 1760 kg/m3
, sehingga lebih ringan dibandingkan dengan densitas
Aluminum Alloy 5052-H32 dan E-Glass Fiber | en_US |
dc.description.sponsorship | Ir. Mochamad Edoward Ramadhan, S.T., M.T. (Dosen Pembimbing)
Dr. Ir. Salahuddin Junus, S.T., M.T., IPM. (Dosen Pembimbing) | en_US |