Pengaruh Model Challenge Based Learning terhadap Critical Thinking Skill dan Hasil Belajar Peserta Didik pada Mata Pelajaran Sejarah
Abstract
Critical thinking skill menjadi salah satu komponen penting dalam tujuan pembelajaran dan keterampilan yang perlu dikembangkan pada mata pelajaran sejarah di abad 21. Tantangan pada abad 21 tersebut diharapkan dapat terjawab dengan inovasi model pembelajaran yakni Problem based learning dan Challenge Based learning. Kelebihan model Problem Based Learning memicu peserta didik untuk berpartisipasi dalam pembelajaran sepanjang hayat dengan memberikan problem nyata dalam kehidupan sehari-hari. Namun kekurangan problem based learning adalah Peserta didik menganggap masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan dan merasa tidak mampu memecahkan masalah tersebut. Kelebihan dari model Challenge Based Learning adalah pembelajaran kolaborasi peserta didik dalam menjawab tantangan kehidupan nyata . Model Challenge Based Learning menekankan kemampuan berpikir untuk membangun pengetahuan baru dari pengalaman belajar. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini antara lain : 1) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan Critical thinking Skill peserta didik dengan proses pembelajaran menggunakan model Problem based learning dan peserta didik dengan proses pembelajaran menggunakan model Challenge Based Learning pada mata pelajaran sejarah?; 2) Apakah terdapat pengaruh yang signifikan hasil belajar peserta didik dengan proses pembelajaran menggunakan model Problem based learning dan peserta didik dengan proses pembelajaran menggunakan model Challenge Based Learning pada mata pelajaran sejarah?.
Desain penelitian ini adalah quasi experimental dengan menggunakan Pretest-Posttest Non-Equivalent Control Group. Sampel dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas X IPA di SMA unggulan Haf-sa Zainul Hasan Genggong. Metode pengumpulan data menggunakan dokumentasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan Uji ANCOVA dengan bantuan SPSS versi 22 for windows.
Hasil Penelitian dari penelitian ini adalah (1) hasil data menghasilkan nilai 0.00 (sig. <0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang dapat simpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Challenge Based Learning terhadap Critical thinking skill peserta didik pada mata pelajaran sejarah dengan nilai 0.518 dengan tergolong ada pengaruh yang besar. (2) hasil data menghasilkan nilai 0.00 (sig. <0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima yang dapat simpulkan terdapat pengaruh yang signifikan penerapan Challenge Based Learning terhadap hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran sejarah dengan nilai 0.566 dengan tergolong ada pengaruh yang besar.
Kesimpulan penelitian ini antara lain : (1) Model Challenge Based Learning berpengaruh signifikan terhadap Critical thinking skill peserta didik dengan nilai sig 0.000 < 0.05 artinya hasil hipotesis (Ho) ditolak dan (Ha) diterima. (2) Model Challenge Based Learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar peserta didik dengan nilai sig 0.000 < 0.05 artinya hasil hipotesis (Ho) ditolak dan (Ha) diterima.
Berdasarkan hasil dan pembahasan, disarankan untuk penelitian selanjutnya sebagai berikut: (1) Salah satu keterbatasan terpenting dari penelitian ini adalah ketersediaan jumlah sampel untuk implementasi model Challenge based learning yang lebih akurat maka untuk menyelidiki lebih lanjut faktor-faktor yang mempengaruhi pengaruh model pembelajaran maka perlu dilakukan penelitian dengan menggunakan Model Challenge Based learning dengan kelompok sampel yang lebih besar. (2) Selain Critical thinking dan hasil belajar maka perlu diteliti mengenai model Challenge Based learning dengan self-efficacy,Student Engagement dan keterampilan komunikasi serta keterampilan abad 21 yang berguna di masa depan.