dc.description.abstract | Tidur merupakan kebutuhan fisiologis manusia. Perubahan pola tidur dapat
disebabkan oleh tuntutan aktivitas sehari-hari yang dapat berakibat pada
berkurangnya kebutuhan untuk tidur. Kebutuhan tidur ditentukan oleh kuantitas
tidur, dan kualitas tidur. Kualitas tidur merupakan kepuasan seseorang terhadap
tidur, sehingga seseorang tidak merasa lelah, lesu, gelisah, serta apatis. Kualitas
tidur yang buruk meningkatkan aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal
sehingga kadar kortisol akan meningkat dan menyebabkan stres.
Stres merupakan sebuah reaksi normal terhadap stresor, tetapi dapat
menjadi abnormal apabila mengganggu aktivitas sehari-hari. Stres pada mahasiswa
perguruan tinggi merupakan salah satu fenomena yang paling sering terjadi dan
paling banyak dialami oleh mahasiswa fakultas kedokteran. Mahasiswa fakultas
kedokteran rentan untuk mengalami stres karena beberapa faktor, seperti tuntutan
akademik, dan tuntutan dari keluarga. Menurut penelitian terdahulu, stres dapat
menyebabkan seseorang mengalami penurunan kualitas tidur. Tujuan penelitian ini
yaitu untuk mengetahui penyebab penurunan kualitas tidur pada mahasiswa
Fakultas Kedokteran dan mengetahui hubungan penurunan kualitas tidur akibat
stres pada mahasiswa Fakultas Kedokteran. Diharapkan penelitian ini dapat
memberikan informasi mengenai penurunan kualitas tidur yang disebabkan oleh
stres pada mahasiswa kedokteran.
Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini yaitu Systematic
Review dan Meta-Analisis. Penelitian ini menggunakan kriteria kelayakan PICOS
(population, intervention, comparisons, dan studies) untuk mengidentifikasi
literatur. Jumlah data yang diperoleh ditampilkan dengan menggunakan Preferred
Reporting Systematical Review and Meta Analysis (PRISMA) flow diagram.
Database yang digunakan pada penelitian ini yaitu PubMed, Science Direct,
Google Scholar, dan Cochrane Library. Pada jurnal yang dapat dianalisis secara
statistik digunakan aplikasi Review Manager 5.4.1. Berdasarkan proses pencarian
jurnal berdasarkan kata kunci didapatkan sebanyak 1.992 jurnal. Setelah dilakukan
proses seleksi jurnal, didapatkan 15 jurnal yang dapat digunakan pada penelitian
ini. Seluruh jurnal yang digunakan pada penelitian ini menggunakan desain
penelitian cross-sectional, dan berasal dari benua Asia, Afrika dan Amerika.
Seluruh studi menggunakan kuesioner yang diisi secara mandiri oleh responden.
Uji heterogenitas kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran
menggunakan random effect model menunjukkan p<0.0001 dan I2=97%. Nilai p
pada overall effect yaitu p<0,00001 (p<0.05). Nilai pooled risk ratio sebesar 1.79
(95% CI 1.39, 2.30). Uji heterogenitas stres pada mahasiswa fakultas kedokteran
menggunakan random effect model menunjukkan p<0.0001 dan I2=98. Nilai pooled
risk ratio sebesar 1.41 (95% CI 1.01, 1.95). Analisis gabungan kualitas tidur buruk
dan stres pada mahasiswa fakultas kedokteran menggunakan random effect model
menunjukkan p<0.0001 dan I2=94%. Nilai p pada overall effect sebesar p=0.04
(p<0.05), serta nilai pooled risk ratio sebesar 0.88 (95% CI 0.77, 0.99), yang artinya
seorang mahasiswa fakultas kedokteran memiliki risiko sebesar 0.88 kali lipat
untuk mengalami penurunan kualitas tidur akibat stres. Penurunan kualitas tidur
terjadi karena gangguan homeostasis tidur yang disertai dengan peningkatan
aktivitas aksis hipotalamus-hipofisis-adrenal. Akibatnya, kadar kortisol akan
meningkat dan menyebabkan stres.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah stres merupakan faktor protektif
terhadap penurunan kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran. Penurunan
kualitas tidur mahasiswa fakultas kedokteran paling banyak disebabkan oleh stres,
faktor akademik, kegiatan organisasi, dan tekanan dari keluarga. Penelitian ini
diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan mahasiswa fakultas kedokteran
terkait penurunan kualitas tidur yang diakibatkan oleh stres dan mengetahui
tindakan preventif untuk menghindari stres. | en_US |