Penulisan Skenario Film Fiksi Semalam Menggunakan Teori Tuckman’s Stage of Group Development Dalam Perubahan Karakter Terania
Abstract
Film dapat didefinisikan sebagai cerita yang dituturkan kepada penonton
melalui rangkaian gambar bergerak (Armantono dan Paramita, 2013: 51). Cerita
merupakan unsur inti dalam film, sebuah film memvisualisasikan dan
menghidupkan sebuah cerita yang akan dinikmati oleh penonton. Cerita dibangun
dan dikemas dalam sebuah format skenario yang berfungsi sebagai pedoman bagi
para pekerja film. Skenario merupakan cerita yang hidup, dan harus berjalan
sesuai dengan faktor sebab akibat yang berlaku di dunia dalam cerita.
Tokoh adalah sarana untuk membawa penonton ke dalam perjalanan
emosinya, dan karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang
membedakan seseorang dari yang lain; tabit; watak. Karakter bersifat konsisten,
tetapi pada realitanya bukan tidak mungkin sifat seseorang mengalami
transformasi. Character arc atau perubahan karakter tokoh terbentuk atas dua
unsur, yaitu: struktur dan tokoh. Struktur dan tokoh saling berhubungan, struktur
cerita tercipta dari pilihan-pilihan yang dibuat oleh tokoh di bawah tekanan,
sedangkan tokoh adalah mahkluk yang berubah oleh bagaimana mereka memilih
untuk beraksi di bawah tekanan (Mckee, 1997: 106).
Pada skenario ini pengkarya menggunakan teori Tuckman’s Stage of
Group Development, yang berisi lima tahap yaitu: Forming, Storming, Norming,
Performing, dan Adjourning. Teori ini diterbitkan oleh seorang peneliti psikologis
Amerika bernama Bruce W. Tuckman pada tahun 1965 dan disempurnakan pada
tahun 1977 bersama coauthor-nya Mary Ann Jensen, membahas tentang tahap
pengembangan sebuah kelompok. Pengkarya meyakini perubahan pada suatu
kelompok merupakan hasil dari perubahan karakter tiap anggota di dalamnya,
artinya perubahan pada diri anggota menyebabkan perubahan pada kelompok.
Teori tersebut pengkarya terapkan sebagai sequence dalam skenario ini dalam
menuntun perubahan tokoh utama.
Cerita ini mengisahkan perjuangan protagonis dalam mencapai
keinginannya, kemudian keinginan tersebut berubah selaras dengan berubahnya
karakter protagonis. Perubahan tersebut tercipta oleh pilihan-pilihan yang dibuat
oleh protagonis di bawah tekanan saat menghadapi berbagai tantangan selama
perjalanan. Terania, seekor laron betina yang menjadi tokoh utama dalam karya
ini. Logline cerita skenario ini adalah sebagai berikut: seekor laron yang harus
mendapatkan pasangan sebelum matahari terbit agar dapat bertahan hidup, namun
tidak ada pejantan yang tertarik padanya. Judul Semalam sesuai dengan arti yang
pertama, inti cerita dalam skenario ini terjadi dalam kurun waktu tersebut, dan
sesuai dengan arti yang kedua, pengkarya ingin menunjukkan waktu yang cepat
berlalu melalui dualitas makna pada kata semalam.