dc.description.abstract | Penyakit HIV/AIDS adalah salah satu kontributor penyakit menular prominen di
Indonesia. Sepanjang tahun 2018. Secara spesifik di Jawa Timur, terdapat 8.056 kasus
baru HIV sepanjang tahun 2017, 741 diantaranya ditemukan di Kabupaten Jember.
Fakta ini menjadikan Jember sebagai kabupaten dengan kejadian kedua terbanyak di
Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Kementerian Kesehatan melaksanakan
berbagai upaya untuk menanggulangi hal tersebut, salah satunya dengan mendirikan
sentra terapi ARV di Rumah Sakit Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Sentra ini
penting mengingat signifikannya manfaat terapi ARV dalam meningkatkan harapan
hidup orang dengan HIV, mengurangi replikasi virus, dan menurunkan derajat
kerusakan sistem imun. Terapi ARV merupakan obat kombinasi yang diberikan kepada
pasien dengan HIV/AIDS. Terapi ini bertujuan untuk menekan jumlah virus HIV,
sehingga status sistem imun pada penderita HIV meningkat dan menurunkan
kemungkinan kematian oleh infeksi oportunistik.
Dalam rangka meningkatkan kualitas layanan ARV di RSUD dr. Soebandi
Jember, evaluasi perlu dilakukan. Proses evaluasi ini penting untuk mengetahui apakah
upaya yang diberikan telah efektif membantu proses pelayanan kesehatan. Poliklinik
ARV di RSUD dr. Soebandi Jember sampai saat ini masih belum menjalankan sistem
evaluasi berkala berbasis data pelayanan. Salah satu kendala yang dihadapi adalah
belum ditentukannya sumber data yang digunakan, sehingga poliklinik belum dapat
menggambarkan profil layanan yang diselenggarakan berikut apa yang perlu
ditingkatkan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif observasional dengan desain
cross sectional. Pendekatan deskriptif observasional memberikan kesempatan bagi
peneliti untuk mempelajari dan mendeskripsikan distribusi dari satu atau lebih variabel,
tanpa perlu mempertimbangkan sebab-akibat maupun hipotesis lain. Sampel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pasien HIV/AIDS yang berobat ke
poliklinik ARV RSUD dr. Soebandi Jember antara bulan Januari-Desember 2017
hingga 2019 yang memiliki catatan rekam medik lengkap dan sesuai dengan kriteria
yang telah ditetapkan oleh peneliti.
Data yang dikumpulkan di RSUD dr. Soebandi Jember telah memberikan
gambaran umum terkait profil pasien, pengobatan, dan program pencegahan yang
diselenggarakan. Selama proses analisis data, ditemukan beberapa permasalahan,
seperti belum adanya data populasi kunci, data yang tidak terekam, dan keterbatasan
sumber daya. Hasil analisa data pasien HIV/AIDS di RSUD dr. Soebandi Jember
mampu menggambarkan profil layanan terapi ARV. Hasil ini kemudian dapat menjadi landasan pengambilan keputusan oleh rumah sakit, meskipun kedepannya perlu
beberapa penyempurnaan untuk menjamin kualitas data yang diperoleh. | en_US |