dc.contributor.author | ALFIANTO, Rizky | |
dc.date.accessioned | 2022-10-10T04:50:02Z | |
dc.date.available | 2022-10-10T04:50:02Z | |
dc.date.issued | 2021-07-02 | |
dc.identifier.uri | https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109913 | |
dc.description.abstract | Proses injection molding merupakan salah proses pengolahan polimer
dengan metode solidifikasi. Metode solidifikasi merupakan proses memasukan
polimer yang berada pada fase fluid atau semi fluid ke dalam cetakan. Polimer yang
telah masuk ke dalam cetakan akan membentuk geometri sesuai dengan cetakan
dan membeku dengan selang waktu tertentu. Fenomena yang terjadi pada saat
polimer membeku adalah fenomena penyusutan atau disebut sebagai shrinkage.
Penyusutan pada proses ini terjadi disebabkan jumlah kalor yang tersimpan pada
polimer berpindah ke cetakan (mold). Jumlah kalor yang menurun pada polimer
akan mengakibatkan ikatan antar molekul akan kembali merapat. Merapatnya
ikatan antar molekul menyebabkan volume polimer menurun.
Studi kasus dilakukan pada salah satu industri yang menggunakan proses
injection molding yaitu PT. Dynaplast. Penelitian ini mengkaji produk elemen
otomotif berupa tutup knalpot sepeda motor (muffler). Nilai shrinkage pada produk
ini memiliki peranan penting, sebab benda kerja ini memiliki fungsi suaian. Nilai
shrinkage yang terlalu besar pada produk dapat mengakibatkan dimensi pada
bagian suaian sulit untuk dikontrol. Permasalahan pertama yang akan diangkat pada
penelian ini adalah bagaimana menurunkan nilai shrinkage pada produk muffler.
Nilai shrinkage yang rendah akan meningkatkan kekonsistensiann produk dari shot
satu ke shot yang lain.
Hasil dari studi kasus juga menemukan bahwa pada proses produksi terjadi
cacat weld line pada setiap produk. Cacat weld line merupakan cacat yang berkaitan
dengan visual dan kekuatan ikatan polimer. Cacat weld line terbentuk ketika dua
aliran polimer yang terseparasi bertemu kembali pada suatu titik. Pertemuan aliran polimer ini mengakibatkan pembentukan garis, dimana garis akan membentuk
warna yang lebih tebal dibandingkan bagian yang lain. Cacat weld line juga
mengindikasikan kekuatan polimer pada bagian tersebut lebih lemah. Permasalahan
kedua yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana cara agar cacat weld line
dapat diminimalisir.
Metode penelitian yang akan dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi
aliran polimer dengan simulasi Moldflow. Tahap pertama adalah melakukan
perbandingan hasil antara produk aktual dengan hasil simulasi. Tahap ini bertujuan
untuk mengetahui seberapa besar penyimpangan hasil yang terjadi antara hasil
aktual dengan hasil simulasi. Jika error pada simulasi kurang dari 10% maka
simulasi dapat dilanjutkan ke tahap perancangan ulang. Tahap kedua adalah
perancangan ulang berdasarkan pemindahan lokasi gate. Simulasi Moldflow dapat
mengidentifikasikan bagaimana orientasi molekul yang terbentuk jika lokasi gate
diubah pada lokasi tertentu. Langkah ketiga adalah dengan menerapkan metode
scientific molding untuk mengetahui bagaimana pengaruh parameter tertentu
terhadap nilai shrinkage ratio dan proses terbentuknya weld line. Metode scientific
molding merupakan metode yang digunakna industri untuk mendapatkan parameter
optimal. Metode scientific molding yang memungkinkan untuk dilakukan pada
pada penelitian kali ini adalah perhitungan clamping force, perhitungan shot size,
perhitungan velocity to pressure transfer (VPT), pengujian rheology, penentuan
nilai holding time dan holding pressure.
Hasil dari tahap perbandingan antara nilai shrinkage ratio produksi dengan
nilai shrinkage ratio simulasi menunjukan titk uji satu (bagian lingkaran)
menghasilkan error sebesar 8,111%; titik uji dua (bagian slot 1) menghasilkan
error sebesar 8,313%; titik uji tiga (bagian slot 2) menghasilkan error sebesar
102,646%.
Hasil dari simulasi dan analisis data menunjukan parameter dengan lokasi
gate A; injection time sebesar 2,00 detik; holding pressure sebesar 75%; dan
holding time sebesar 4 detik menghasilkan nilai shrinkage ration yang lebih rendah
dibandingkan dengan nilai shrinkage aktual. Pengamatan weld line pada titik uji satu dengan parameter tersebut menunjukan bahwa panjang weld line lebih rendah
dibandingkan panjang weld line hasil aktual. | en_US |
dc.description.sponsorship | Dosen Pembimbing Utama : Ir. Ahmad Syuhri, MT.
Dosen Pembimbing Anggota : Ir. Digdo Listyadi Setyawan, M.Sc | en_US |
dc.publisher | Fakultas Teknik | en_US |
dc.subject | INJECTION MOLDING | en_US |
dc.subject | SHRINKAGE RATIO | en_US |
dc.subject | CACAT WELDLINE | en_US |
dc.subject | SIMULASI MOLDFLOW | en_US |
dc.title | Simulasi Parameter Injection Molding untuk Mengurangi Nilai Shrinkage dan Cacat Weldline Berbasis Simulasi Moldflow | en_US |
dc.type | Thesis | en_US |
dc.identifier.finalization | Finalisasi unggah file repository tanggal 10 Oktober 2022_M. Arif Tarchimansyah | en_US |