• Login
    View Item 
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    •   Home
    • UNDERGRADUATE THESES (Koleksi Skripsi Sarjana)
    • UT-Faculty of Pharmacy
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Isolasi Fungi Tanah Muara Desa Kema-Satu Lokasi Satu Minahasa Utara dan Skrining Antibakteri terhadap Escherichia coli

    Thumbnail
    View/Open
    Ajeng Lestari Mustika Wati - 172210101022_.pdf (3.942Mb)
    Date
    2021-07-07
    Author
    WATI, Ajeng Lestari Mustika
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Penyakit infeksi merupakan salah satu ancaman utama yang berdampak besar pada masalah kesehatan dan ekonomi di seluruh dunia terutama di negara – negara berkembang seperti di Indonesia. Salah satu bakteri penyebab infeksi yaitu bakteri gram-negatif Escherichia coli. Antibiotik umum digunakan untuk mengobati penyakit infeksi termasuk infeksi yang disebabkan oleh E. coli. Penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dan penggunaan yang berlebihan dapat memicu terjadinya resistensi terhadap antibiotik. Salah satu contoh kasus resistensi yaitu ketika bakteri E. coli menghasilkan enzim extended-spectrum βlactamases (ESBLs) yang menjadi faktor penyumbang terpenting dalam resistensi antibiotik β-laktam seperti penisilin dan sefalosporin. Ancaman resistensi antibiotik oleh bakteri patogen termasuk E. coli, membuat penemuan dan pengembangan agen antibakteri baru menjadi kebutuhan yang mendesak. Bahan alam menjadi salah satu sumber utama dalam penemuan antibakteri baru, termasuk diantaranya berasal dari fungi tanah muara. Tanah muara merupakan zona transisi antara dua ekosistem perairan, yaitu air tawar dan air laut. Ekosistem muara yang unik dan didukung dengan keberadaan hutan mangrove menuntut mikroba yang ada termasuk fungi beradaptasi dengan lingkungan ekstrem seperti variasi oksigen, salinitas yang tinggi, pasang surut air laut, dan suhu rata – rata yang tinggi. Sebagai bentuk adaptasi dan pertahanan dirinya terhadap lingkungan yang ekstrem tersebut, fungi tanah muara menghasilkan metabolit sekunder yang kaya akan bioaktivitasnya. Berdasarkan latar belakang tersebut, tujuan dilaksanakannya penelitian ini ialah untuk mengetahui potensi aktivitas antibakteri fungi tanah muara yang diisolasi dari Desa Kema-Satu lokasi satu, Kecamatan Kema, Kabupaten Minahasa Utara, Provinsi Sulawesi Utara terhadap bakteri E. coli. Pengambilan sampel yang diberi kode BTG7 dibantu oleh Bapak Saeful A. Tauladani, seorang peneliti di Politeknik Kelautan dan Perikanan Bitung. Sampel tanah muara yang didapat selanjutnya dibiakkan dan diisolasi pada media PDA hingga didapatkan sebelas isolat tunggal fungi tanah muara. Berdasarkan identifikasi secara makroskopis dan mikroskopis, sembilan isolat tunggal fungi tanah muara merupakan jenis khamir sedangkan dua lainnya merupakan jenis kapang. Sebelas isolat tunggal fungi tanah muara selanjutnya dilakukan skrining awal uji antagonis terhadap bakteri uji E. coli untuk melihat potensi aktivitas antibakterinya. Hasil uji antagonis menunjukkan ada delapan isolat tunggal fungi tanah muara yang berpotensi memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri E. coli, yaitu isolat tunggal nomor (1), (2), (3), (4), (5), (7), (9) dan (11). Delapan isolat tunggal fungi tanah muara potensial tersebut kemudian difermentasi selama 14 hari dan diekstraksi menggunakan pelarut etil asetat. Ekstrak yang didapat kemudian dilakukan skrining kandungan kimia untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder golongan alkaloid dan terpenoid serta uji aktivitas antibakteri. Skrining kandungan kimia yang dilakukan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT) menunjukan bahwa delapan ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi tanah muara mengandug senyawa metabolit sekunder golongan terpenoid. Uji aktivitas antibakteri metode mikrodilusi dengan konsentrasi tunggal yang dilakukan dalam penelitian ini mengacu pada standar CLSI M07-A9. Kontrol positif yang digunakan yaitu gentamisin 1µg/L dan DMSO 1% sebagai kontrol negatif. Persen penghambatan yang diperoleh dari hasil uji aktivitas antibakteri delapan ekstrak etil asetat hasil fermentasi fungi tanah muara terhadap bakteri uji E. coli mulai dari yang terbesar hingga terkecil yaitu isolat tunggal nomor (2) (56,5 ± 3,0%), (1) (54,2 ± 3,2%), (3) (48,8 ± 5,3%), (7) (44,4 ± 3,4%), (4) (44,3 ± 0,9%), (11) (37,8 ± 4,3%), (9) (35,5 ± 2,7%), dan (5) (30,5 ± 8,2%).
    URI
    https://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/109891
    Collections
    • UT-Faculty of Pharmacy [1532]

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository
     

     

    Browse

    All of RepositoryCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    LoginRegister

    Context

    Edit this item

    UPA-TIK Copyright © 2024  Library University of Jember
    Contact Us | Send Feedback

    Indonesia DSpace Group :

    University of Jember Repository
    IPB University Scientific Repository
    UIN Syarif Hidayatullah Institutional Repository