Implementasi Pembelajara Daring Era Pandemi Covid -19 Pada Mata Pelajaran IPS Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 3 Rambipuji Semester Ganjil Tahun Ajaran 2021-2022
Abstract
Virus COVID 19 pertama kali dilaporkan ke WHO pada akhir desember 2019 di
Wuhan Cina dan kemudian dengan cepat menyebar ke berbagai Negara hanya
dalam beberapa hitungan bulan. Langkah pemerintah Indonesia sebagai respon
yang paling awal adalah kebijakan social distancing selanjutnya definisi ini diubah
oleh WHO sebagai physical distancing. Upaya untuk pencegahan penyebaran ini
selanjutnya diperjelas kebijakan belajar dari rumah, bekerja dari rumah dan
beribadah dari rumah untuk mengurangi tingkat penyebaran COVID 19. SMP
Negeri 3 Rambipuji melakukan pembelajaran daring dengan menggunakan
platform google classroom dan whatsApp. Mata pelajaran IPS menjadi salah satu
mata pelajaran yang diberika secara daring atau online.
Pada penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif. Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus yang bertujuan
menganalisis implementasi pembelajaran daring era pandemi covid 19 mata
pelajaran IPS peserta didik kelas VII SMP negeri 3 Rambipuji semester ganjil tahun
pelajaran 2021-2022. Penentuan lokasi penelitian yang digunakan oleh peneliti
adalah dengan menggunakan metode purposive area yaitu penentuan lokasi
penelitian yang sengaja ditentukan oleh peneliti sejak awal dan disesuaikan dengan
tujuan penelitian. Lokasi penelitian ini berada di SMP Negeri 3 Rambipuji
kecamatan Rambipuji Kabupaten Jember pada bulan juli sampai dengan Desember
2021. Fokus dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi
pembelajaran daring era pandemi Covid 19 peserta didik mata pelajaran IPS kelas
VII SMP Negeri 3 Rambipuji. Penentuan informasi dalam penelitian ini
menggunakan snowball sampling. Sumber data adalah kepala sekolah, pendidik,
kaur kurikulum, peserta didik kelas VII. Untuk memperoleh informasi tentang subjek penelitian dilakukan dengan mencari informan utama ( bisa berasal dari
subjek penelitian atau sumber lain yang benar benar mengetahui informasi tentang
sujek penelitian). Teknik pengambilan data dalam penelitian ini dengan
menggunakan observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik analisis
data adalah reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Teknik kabsahan
data dalam penelitan menggunakan tiga teknik yaitu perpanjangan pengamatan,
peningkatan ketekunan dalam pengamatan, triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan pembelajaran daring yang diterapkan
sesungguhnya tidak efektif karena tidak bisa mencapai KI dan KD secara maksimal.
Pembelajaran yang tidak berpedoman pada KI dan KD akan tidak menghasilkan
target belajar sesuai KI dan KD. Tingkat keberhasilan dari sistem daring dalam
pembelajaran IPS rendah dibuktikan dengan penurunan nilai, daya serap, serta
tingkat pemahaman terhadap materi IPS. Karena guru tidak bisa bertemu langsung,
kesimpulannya adalah jika peserta didik itu sudah mengerjakan tugas, nilanya
sudah bagus, sudah menyimak materi dari grup WhatsApp maka guru anggap sudah
paham jika tidak ada peserta didik yang bertanya, para orang tua terbebani dengan
sistem daring ini. Mereka merasa tidak mampu untuk menangani permasalahan
finansial mereka. Mereka harus mengeluarkan biaya lebih untuk membeli kuota
internet. Untuk daerah terpencil, pelosok dan daerah pinggiran dapat dipastikan
sering mengalami susah sinyal. Ada juga beberapa orang tua yang tidak mampu
membeli smartphone untuk anaknya, mereka terpaksa meminjam smartphone milik
tetangga. Selama pandemi dan kegiatan pembelajaran dilakukan melalui daring
banyak peserta didik yang mengalami kebosanan. Hal itu karena selain hanya
dirumah terus-menerus juga banyaknya tugas yang harus dikerjakan oleh para
peserta didik . Banyak peserta didik mengatakan lebih baik, mereka belajar seperti
dulu atau dalam artian belajar tatap muka sebelum adanya wabah pandemi. Para
peserta didik merasa justru banyak waktu yang tersita tidak bisa berkumpul dengan
teman-temanya karena selalu mengerjakan tugas dari para guru, sehingga banyak
peserta didik merasa bosan dengan pembelajaran secara daring ini.