Penanganan Penyakit Lepra Masa Pemerintahan Hindia Belanda di Gresik Tahun 1936-1942
Abstract
Kajian ini membahas tentang Penanganan Penyakit Lepra Masa Pemerintahan
Hindia Belanda Di Gresik Tahun 1936-1942, adapun permasalahan dalam kajian
ini adalah bagaimana proses persebaran penyakit lepra di Gresik, dan apa upaya
Pemerintah Kolonial dalam menangani penyakit lepra di Gresik tahun 1936-1942.
Kajian ini menggunakan metode sejarah yang meliputi empat tahapan, yakni
heuristik, kritik, interpretasi dan historiografi. Sumber kajian berasal dari arsip,
majalah, buku, jurnal, dan karya penelitian lainnya yang dapat mendukung kajian
ini. Peneliti menggunakan teori Sosiologi kesehatan untuk mengkaji masalah
kesehatan dengan menjelaskan mengenai cara orang meminta pertolongan medis
atau dokter. Teori yang digunakan adalah teori perilaku kesehatan. Perilaku sehat
menurut Skiner adalah perilaku yang didasarkan pada prinsip-prinsip kesehatan.
Perilaku kesehatan adalah respon seseorang (organisme) terhadap stimulus atau
objek yang berkaitan dengan sehat dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan,
makanan dan minuman, serta lingkungan. Hasil kajian menunjukkan sebagai
berikut; pada awalnya wabah penyakit lepra menyebar diseluruh bagian wilayah
Gresik. Hal ini disebabkan karena kondisi lingkungan yang tandus, kering dan
kekurangan air yang mengakibatkan penyakit lepra menyebar dengan cepat.
Pemerintah Hindia Belanda menerbitkan kebijakan dalam menangani wabah
penyakit lepra seperti Eksplorasi, Pengasingan (Isolasi), dan Pengobatan.
Sehingga penyakit lepra tidak menyebar luas dan masyarakat mendapat pelayanan
kesehatan dari Pemerintah Hindia Belanda.