dc.description.abstract | Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) tahun 2020, menyatakan bahwa Indonesia tetap mengalami penambahan hampir di semua wilayah. Adanya pandemi Covid-19 ditetapkan aturan mencuci tangan, menjaga jarak, menggunakan masker, menghindari kerumunan. Penerepan protokol pencegahan Covid-19 semua sektor harus menyesuaikan termasuk dunia pendidikan ilmu agama Islam di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum. Hasil studi pendahuluan di lingkungan PP Raudlatul Ulum pada bulan Juli 2020 telah melangsungkan kegiatan mengaji secara tatap muka langsung dengan penerimaan awal santri dilakukannya skrining dengan alat rapid test sebagai bentuk pencegahan dini. Hasil pengamatan lain terdapat fasilitas penunjang tempat cuci tangan dengan air mengalir dan sabun cair, mamasang himbauan tertulis tentang penggunaan masker, pengaturan jadwal kunjungan wali santri, upaya lain yaitu dengan do`a bersama untuk meningkatkan ketaqwaan kepada Allah taala. Upaya yang telah dilakukan oleh seiring berjalannya waktu sebagian besar para santri mulai tidak mengindahkan protokol pencegahan Covid-19 dan pada bulan Januari 2021 terdapat 3 orang terkonfirmasi Covid-19 dengan 1 orang meninggal. Tujuan penelitian ialah analisis determinan perilaku santri pondok pesantren Raudlatul Ulum dalam pencegahan Covid-19.
Desain penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional. Populasi santri putra 76 dan putri 107 dengan jumlah sampel santri putra 52 dan putri 72 berdasarkan teknik proporsional random sampling. Waktu penelitian dari bulan Agustus 2020 sampai dengan Mei 2021. Variabel bebas penelitian faktor predisposisi (pengetahuan, kepercayaan, sikap, dan nilai sufitik), faktor pemungkin (ketersediaan sumberdaya), faktor penguat (dukungan tokoh panutan, dukungan teman, dukungan keluarga, dan kebijakan), serta variabel terikatnya perilaku pencegahan Covid-19. Metode pengumpulan data dan instrumen
penelitian yaitu lembar kuisioner dan lembar checklist pengamatan. Teknik pengolahan data editing, coding, data entry, dan data cleaning serta analisi data yaitu univeriate dan bivariate dengan uji statistik regresi ordinal.
Hasil identifikasi pengetahuan santri kategori cukup yaitu 39,5% dengan jumlah santri putra 30 dan putri 19, kepercayaan santri kategori kurang percaya yaitu 53,2% dengan jumlah santri putra 30 dan putri 36, sikap santri kategori cukup yaitu 64,5% dengan jumlah santri 30 putra dan 50 putri, nilai (nilai sufitik) kategori baik yaitu 90,3% dengan jumlah santri putra 50 dan 62 putri. Hasil identifikasi ketersediaan sumber daya dalam pencegahan Covid-19 kategori cukup memenuhi yaitu 68,50% dengan jumlah santri putra 33 dan 52 putri. Hasil identifikasi selanjutnya dukungan tokoh panutan berada pada kategori sangat mendukung yaitu 50,8% dengan jumlah santri 36 putra dan 27 putri, dukungan teman kategori tidak mendukung yaitu 37,1% dengan jumlah santri 21 putra dan 25 putri, dukungan keluarga kategori tidak yaitu 42,7% dengan jumlah santri 24 putra dan 32 putri, kebijakan berada pada kategori terdapat kebijakan dan tidak lengkap yaitu 50,8% dengan jumlah santri 31 putra dan 32 putri.
Hasil uji faktor predisposisi sub faktor pengetahuan nilai signifikansi 0,025 < 0,05 dan nilai odds ratio 2,081, sikap santri nilai signifikansi 0,000 < 0,05 dan nilai odds ratio 5,119 berpengaruh terhadap pencegahan Covid-19. Pada sub faktor yang tidak berpengaruh kepercayaan, nilai signifikansi 0,072 > 0,05 dan nilai sufitik signifikansi 0,269 > 0,05. Hasil uji pada faktor pemungkin dengan ketersediaan sumber daya (sarana prasana) di lingkungan pondok pesantren tidak berpengaruh sesuai hasil uji nilai signifikansi 0,821 > nilai alpa yaitu 0,025. Hasil uji pada faktor pendukung sub faktor kebijakan 0,961 > 0,025 tidak berpengaruh, dukungan tokoh panutan nilai signifikansi 0,003 < 0,025 dan nilai odds ratio 4,504, dukungan teman nilai signifikansi 0,010 < 0,025 dan nilai odds ratio 1,999 dan dukungan keluarga nilai signifikansi 0,042 < 0,025 dan nilai odds ratio yang 1,791 berpengaruh terhadap pencegahan Covid-19. Berdasarkan hasil penelitian saran yaitu edukasi dan sosialisasi berkaitan dengan dampak Covid-19, praktik mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, cara penggunaan masker, serta etika batuk atu bersin, pemantauan aktivitas santri, memperketat kunjungan wali
santri, penambahan sarana prasarana tempat mencuci tangan, penyediaan sabun cair, penambahan informasi tertulis. | en_US |