Perancangan Otomatisasi Sistem Irigasi Sawah Berbasis Internet of Things (IoT) Menggunakan Tenaga Surya

Abstract

Indonesia merupakan negara agraris dengan sebagian besar masyarakatnya bekerja dalam bidang pertanian. Jawa Timur menjadi provinsi yang memiliki sawah paling luas dengan total luas LSB mencapai 1.214.909 hektare. Didaerah kabupaten Lumajang memiliki lahan pertanian yang luas namun para petani didaerah tersebut masih melakukan irigasi sawah dengan cara tradisional. Cuaca yang tidak menentu menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan kualitas tanaman yang dihasilkan. Sistem irigasi yang tepat sangat diperlukan untuk memudahkan tugas petani dalam mengelola lahan pertanian untuk memperhatikan kelembapan tanah agar proses pengairan berjalan lancar. Kelembapan tanah optimum berperan penting dalam perencanaan irigasi khususnya dalam menentukan kapan lahan harus basah atau jenuh maupun kering.Selain kelembapan tanah nilai pH tanah juga berperan dalam menjaga unsur hara tanah agar seimbang sehingga hasil panen tanaman lebih efektif dan bernilai tinggi.Namun para petani di kabupaten Lumajang khususnya di desa Sumbermujur masih banyak yang melakukan pengairan sawah secara tradisional dan juga tidak memperhatikan kondisi tanah pada lahan persawannya, sehingga proses pertumbuhan tanaman kurang maksimal. Dari permasalahan tersebut penulis berinisiatif untuk membuat perancangan otomatisasi sistem pengairan sawah berbasis internet of things (IoT) menggunakan tenaga surya sehingga petani dapat mengairi sawah secara otomatis dan juga mendapat informasi mengenai kondisi tanah pada lahan persawahan. Perancangan alat ini menggunakan beberapa komponen yang digunakan seperti panel surya, aki atau baterai, pompa serta sensor soil moisture dan sensor pH tanah. Selain itu alat ini dapat memberikan informasi mengenai kondisi tanah yang dikirimkan pada aplikasi telegram. Dari perancangan ini diharapkan memepermudah tugas petani dalam proses pengairan sawah sehingga kondisi tanah serta unsur hara tanah tetap dalam kondisi seimbang. Penelitian ini dilakukan dengan mengukur nilai unsur hara yang terkadung dalam tanah seperti kelembapan dan pH tanah. Pada pengukuran kelembapan tanah menggunakan sensor soil moisture yang mana sensor akan medeteksi kelembapan tanah, saat kelembapan tanah kurang dari 50% maka tanah dalam kondisi kering,saat kelembapan tanah sama dengan 50% maka tanah dalam kondisi normal saat kelembapan tanah lebih dari 50% maka tanah dalam kondisi basah.Pompa akan menyala dalam kondisi tanah kering dan mati pada kondisi tanah basah. Pembacaan sensor pH tanah akan memberikan informasi yang nantinya dikirmkan pada telegram, dengan keadaan saat pH tanah dibawah 6,5 maka notifikasi yang muncul yaitu penambahan kapur dolomit sedangkan saat ph tanah diatas 7,5 maka notifikasi yang muncul yaitu penambahan pupuk organik atau pupuk kandang. Pada alat ini menggunakan tenaga surya yang disimpan pada batrai untuk menyalakan pompa sesuai dengan set point yang ditetapkan.