Penentuan Elemen Fisik Streetscape di Perkotaan Jember sebagai Pembentukan Identitas Kota Berbasis Persepsi Masyarakat
Abstract
Penentuan Elemen Fisik Streetscape Di Perkotaan Jember Sebagai
Pembentukan Identitas Kota Berbasis Persepsi Masyarakat; Intan Friska
Permatasari, 181910501006; 2022: 145 halaman; Program Studi Perencanaan
Wilayah dan Kota Universitas Jember.
Kawasan perkotaan menjadi media yang mewakili penggambaran dari
berbagai potensi yang dimiliki kota tersebut, dikarenakan letak dari kawasan
perkotaan yang strategis. Adapun aspek identitas kota dibentuk berdasarkan tiga
aspek. Pertama, setting place dan penampilan fisik dari suatu tempat. Kedua, fungsi
dan aktivitas yang ada di dalam kota tersebut, dimana orang dapat berkomunikasi
dan berinteraksi di dalamnya. Ketiga, bagaimana kota memberikan makna serta
simbol yang merupakan hasil antara aspek pertama dan kedua (Ralph, 2007)
Streetscape dipilih menjadi media yang digunakan untuk mengimplementasikan
identitas kota dikarenakan perkembangan kota terus berkembang di sepanjang
jalan. Apabila membicarakan tentang identitas kota, terdapat salah satu analisis
yang lekat dengan pembentukan identitas kota yaitu analisis legibility dan
imageability. Analisis legibility dan imageability berfungsi sebagai analisis dalam
penentuan lokasi studi yang memiliki keterikatan akan makna menurut pandangan
masyarakat
Melihat latar belakang dari dibutuhkannya identitas kota untuk kawasan
perkotaan, dan bagaimana aspek fisik streetscape dapat mewakili pembentukan
setting place dan mempengaruhi bagaimana aktivitas masyarakat sehingga
membentuk identitas kota yang berfokus pada gaya hidup serta potensi sosial
budaya masyarakat perkotaan Kabupaten Jember. Gaya hidup masyarakat serta
bagaimana potensi dari sosial budaya yang ada di Kabupaten Jember dapat menjadi
titik penilaian dalam pengembangan identitas kota, sehingga penelitian ini
berlandaskan referensi dari pendapat masyarakat akan elemen fisik streetscape
yang ideal.
Metode yang dilakukan untuk merealisasikan tujuan penelitian adalah
menggunakan metode analisis data kuantitatif yang terdiri dari beberapa macam
analisis, yaitu analisis legibility dan imageability sebagai proses penentuan lokasi
prioritas pengembangan identitas kota, analisis isi atau content analysis sebagai
analisis yang berfungsi untuk mengetahui persepsi masyarakat akan elemen fisik
streetscape sesuai kebutuhan mereka, dan analisis distribusi frekuensi merupakan
analisis yang berfungsi untuk mendeskripsikan hasil dari analisis – analisis
sebelumnya dan membentuk konsep pengembangan.
Hasil dari penelitian ini adalah Jalan Ahmad Yani dengan perolehan 62
responden menjadi koridor jalan yang memiliki keterikatan legibility – imageability
tertinggi. Adapun kondisi ideal masing – masing elemen fisik streetscape adalah
vegetasi berupa tanaman peneduh, infrastruktur pencahayaan berupa pencahayaan
tetap dan adiptif, trotoar berupa trotoar dengan beberapa desain, perabot jalan
berupa perabot jalan untuk bersantai, utilitas parkir berupa parkir off street,
landmark berupa landmark sebagai daya tarik dan rambu lalu lintas berupa peningkatan visualisasi rambu. Adapun output konsep umum identitas koridor
perkotaan Jember adalah “Mengembangankan Infrastruktur Perkotaan Jember
dengan Karakter Visual Lokal Berbasis Keanekaragaman Kegiatan Sosial”
Collections
- UT-Faculty of Engineering [3848]