Evaluasi Kinerja Bendung Berdasarkan Kondisi dan Fungsi Struktur Bangunan Utama (Studi Kasus: Bendung Bedadung),
Abstract
Di awal pembangunannya, Bendung Bedadung berada di kondisi terbaiknya, namun perlahan bendung ini mengalami penurunan dalam segi fisik maupun tingkat pelayanan. Penurunan kondisi dapat dilihat pada beberapa bagian bangunan bendung mengalami keruntuhan, pengelupasan dan kebocoran, maka dari itu dibutuhkan suatu Analisa untuk menunjukkan bobot kondisi fisik dan pelayanan dari bendung ini. Studi ini berfokus pada Bendung Bedadung yang terletak di desa Curah Malang, Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur.
Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi fisik dan pelayanan dari bendung ini. Dengan menggunakan metode AHP (Analytic Hierarchy Process) sebagai perhitungan pembobotan untuk masing masing komponen bendung. Yang kemudian nantinya akan didapat nilai kerusakan dan tingkat pelayanan dari bendung tersebut.
Dari penelitian didapat bobot masing masing komponen sebagai berikut, mercu sama dengan 25,21%, bangunan pengambilan adalah 27,96%, bangunan pengggontor adalah 16.62%, bangunan pembilas adalah 17,98%, dan kantong lumpur 12,23%. kondisi komponen kinerja Bendung Bedadung mengalami kerusakan komponen sebesar 17.88% dan kondisi bendung mengalami rusak ringan. Fungsi kinerja komponen pada Bendung Bedadung sebesar 91.45% dan keberfungsian bendung dalam kondisi baik.
Collections
- UT-Faculty of Engineering [4080]