dc.description.abstract | Klebsiella pneumoniae adalah bakteri gram-negatif yang merupakan ancaman terhadap masyarakat global. Global Antimicrobial Resistance and Use Surveillance System (GLASS) menyatakan banyak negara yang telah kehabisan antibiotik efektif untuk infeksi K. pneumoniae. Tingkat resistensi terhadap ciprofloxacin, antibiotik yang biasa digunakan meningkat dari 4,1% menjadi 79,4%. Saat ini, tidak ada vaksin untuk K. pneumoniae yang dilisensikan oleh Food and Drug Administration (FDA). Terhambatnya pembuatan vaksin K. pneumoniae disebabkan banyak calon vaksin yang gagal pada tahap uji klinis karena reaksi silang yang merugikan. Faktor virulensi pili memiliki variasi antigen yang sedikit sehingga terjadinya reaksi silang rendah, sehingga dapat dijadikan alternatif pilihan sebagai kandidat vaksin. Kelebihan pili mudah memicu terbentuknya antibodi dibandingkan faktor virulensi lainnya. Pada penelitian sebelumnya, protein pili 65.5 kDa merupakan band yang paling tebal dari hasil elektroforesis SDS-PAGE. Pili K. pneumoniae bersifat imunogenik yang memicu respons imun, salah satunya sitokin IFN-γ. Produksi IFN-γ secara signifikan berada di paru-paru, hati, dan limpa saat terinfeksi K. pneumoniae. Splenosit limpa adalah sumber sel penghasil utama IFN-γ. IFN-γ berfungsi dalam pencegahan dini, IFN-γ akan mengaktifkan sel limfosit B untuk menstimulasi produksi imunoglobulin G (IgG) yang dapat mencegah terjadinya infeksi K. pneumoniae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efek imunisasi protein pili 65.5 kDa K. pneumoniae terhadap kadar IFN- limpa mencit galur BALB/c dengan mengidentifikasi berat molekul protein pili K. pneumoniae menggunakan SDS-PAGE dan mengukur kadar IFN- menggunakan metode ELISA.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimental murni dengan randomized post test only controlled grup design, yang dilakukan di Laboratorium Hewan Coba, Mikrobiologi, dan Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember pada bulan September Desember tahun 2021. Hewan coba yang digunakan adalah 21 ekor mencit jantan galur BALB/c berusia 6-8 minggu dengan berat ± 25 gram. Jenis data pada variabel yang diukur dalam penelitian ini merupakan data primer yang diambil dari K. pneumoniae berupa protein pili 65.5 kDa dan kadar sitokin IFN- dari hewan coba yang diimunisasi. Selanjutnya dilihat kadar IFN-γ limpa mencit dengan metode ELISA dari 3 kelompok yakni kelompok kontrol PBS, kelompok perlakuan protein pili 65.5 kDa dengan adjuvan, dan kelompok perlakuan adjuvan. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan uji ANOVA untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan efek imunisasi K. pneumoniae terhadap kadar IFN-. Data akhir diolah menggunakan IBM SPSS Statistics 24.
Analisis statistik menggunakan One-way ANOVA menunjukkan p < 0.05 maka terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok. Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan terdapat perbedaan bermakna antara kelompok kontrol dengan antigen+adjuvan (p = 0.037), dan antara kelompok kontrol dengan adjuvan (p = 0.005), namun tidak terdapat perbedaan bermakna antara kelompok antigen+adjuvan dengan adjuvan (p = 0.363). Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa imunisasi protein pili 65.5 kDa tidak memiliki efek terhadap peningkatan kadar IFN-γ di limpa pada mencit galur BALB/c. | en_US |