| dc.description.abstract | Perkembangan di Indonesia dalam bidang industri pada saat ini bisa dibilang cukup besar dan aktivitas penduduk yang meningkat, akan terganggu apabila suatu saat terjadi banjir, karena itu sangat berpengaruh pada sistem drainase, dan masyarakat juga harus menyadari pentingnya sistem drainase. Tujuan mengetahui kondisi eksisting saluran drainase pada jalan Jendral Ahmad Yani, dan memberi solusi saluran drainase
yang bisa mengatasi banjir. Pada perhitungan curah hujan maksimal menggunakan curah hujan rerata dengan metode Polygon Thiesen menghasilkan luas daerah stasiun hujan. Uji analisis frekuensi menggunakan uji distribusi Normal, Log-Normal, Gumbel, dan Log-Pearson III. Uji kecocokan menggunakan Chi-Square, dan uji distribusi Smirnov-Kolmogorov. Perhitungan intenistan hujan jam-jaman menggunakan rumus Mononobe kemudian disimulasikan menggunakan pemodelan SWMM (Strom Water Management Model) yang digunakan untuk simulasi banjir. Data yang diperlukan data curah hujan, kondisi eksisisting lokasi, dan kondisi topografi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai bulan Juni di jalan Jendral Ahmad Yani Kecamatan Banyuwangi Kabupaten Banyuwangi, dengan mengumpulkan data dari instansi terkait, berupa data curah hujan kala ulang 10 tahun pada Stasiun Hujan Sumber Gedor, Banyuwangi, dan Sumber Rejo. Hasil penelitian diperoleh titik banjir pada Junction 102, 103, 107, 112 dan 156. Pada Saluran / Conduit 5, 6, 7, 8, 9 dan 20, maka dilakukan perubahan dimensi dilakukan pada area / Junction 102, 103, 107, 112, dan 156 dilakukan dengan normalisasi mengubah langsung pada simulasi SWMM sampai saluran drainase tidak lagi terjadi banjir. Dimensi saluran pada saluran drainase, 5, 6, 7, 8, 9, dan 20. 0,9 x 1 meter. Untuk Saluran drainase 26 sampai 50 dimensi terbaru 0,35 x 0,7 meter. | en_US |
