Show simple item record

dc.contributor.authorYunita Gita Siswantari
dc.date.accessioned2013-12-20T01:08:49Z
dc.date.available2013-12-20T01:08:49Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM072310101055
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10839
dc.description.abstractKarang Werda adalah wadah para lanjut usia yang merupakan paguyuban untuk menampung upaya pelayanan dan kegiatan lanjut usia. Lanjut usia (lansia) dikatakan sebagai tahap akhir perkembangan pada daur kehidupan manusia. Adapun pembagian lansia menurut Depkes yaitu lansia dengan usia pertengahan adalah kelompok usia dalam masa virilitas, yaitu masa persiapan usia lanjut yang menampakkan keperkasaan fisik dan kematangan jiwa (45-54 tahun). Lansia dini adalah lansia dengan usia 55-64 tahun. Kelompok lanjut usia adalah kelompok yang berumur 65 tahun keatas, serta kelompok lansia beresiko tinggi adalah lansia dengan usia lebih dari 70 atau kelompok lansia yang hidup sendiri, terpencil, tingal di panti, menderita penyakit berat atau cacat. Perubahan secara fisik dan mental berpotensi terjadi ketika seseorang memasuki usia tua. Perubahan kondisi psikis lansia dapat berupa suatu gangguan psikis. Gangguan psikis yang berpotensi terjadi pada lansia seperti gangguan (kurang) tidur, menurunnya selera makan, mudah tersinggung, kurang sabar, dan depresi. Depresi adalah suatu bentuk gangguan emosi dan gangguan klinis (penyakit biologis) dengan keadaan yang tertekan dan terjadi penurunan fungsi kognitif yang ditandai oleh putus asa, perasaan sedih yang mendalam, perasaan diri yang tidak berharga, ketidakmampuan pribadi, dan hilangnya minat pada suatu hal yang menarik hingga berpotensi menimbulkan berbagai kendala. Faktor resiko yang dapat menyebabkan terjadinya depresi adalah kehilangan orang/objek yang dicintai, sikap pesimistik, kecenderungan berasumsi negatif terhadap suatu pengalaman yang mengecewakan, kehilangan integritas pribadi, xi dan berpenyakit degeneratif kronik, tanpa dukungan sosial yang adekuat. Kegagalan seseorang untuk menyesuaikan diri terhadap berbagai perubahan atau kehilangan pada saat lansia, perubahan status ekonomi, struktur keluarga yang cepat berubah, kurangnya sistem pendukung keluarga dan lingkungan, berbagai kehilangan yang dialami selama proses menua dapat menjadi pencetus depresi. Lansia dengan depresi cenderung kurang memiliki rasa percaya diri. Bunuh diri merupakan resiko depresi yang serius dan berpotensi terjadi pada lansia. Beberapa cara yang efektif dalam mengatasi depresi telah ditemukan diantaranya: medikasi, mengkonsumsi suplemen alami, perubahan gaya hidup, latihan gerak fisik, terapi aktivitas kelompok, dan terapi bicara. Terapi kelompok seringkali berhasil digunakan pada lansia depresi. Terapi aktivitas kelompok dapat membantu lansia yang depresi dengan meningkatkan interaksi dan hubungan sosial, meningkatkan harga diri dengan memberi kesempatan untuk menguasai suatu aktivitas, sehingga lansia merasakan suatu pencapaian dan meningkatkan rasa kebersamaan dengan berbagi pengalaman. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah terhadap tingkat depresi lansia di Karang Werda Semeru Jaya Kabupaten Jember. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental dengan rancangan pre and post test group design. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 42 lansia dengan menggunakan teknik sampel purposive sampling. Sampel akhir dalam penelitian ini adalah 22 lansia. Penelitian ini menggunakan uji statistik Wilcoxon Signed Rank Test dalam analisis data terhadap tingkat depresi lansia. Hasil penelitian didapatkan bahwa tingkat depresi lansia sebelum dilakukan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah sebanyak 50% (11 lansia) memiliki tingkat depresi ringan dan 50% (11 lansia) memiliki tingkat depresi sedang. Data menunjukkan sebanyak 63,6% (14 lansia) memiliki tingkat depresi ringan dan 36,4% (8 lansia) memiliki nilai normal. Berdasarkan pengolahan data melalui SPSS 15 didapatkan bahwa p value (0,001) < α (0,05) yang berarti H0 ditolak. Kesimpulannya adalah terdapat pengaruh yang sangat bermakna dari terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri xii rendah terhadap tingkat depresi lansia di Karang Werda Semeru Jaya. Saran penelitian adalah penerapan terapi aktivitas kelompok (TAK) stimulasi persepsi harga diri rendah dalam upaya rehabilitatif dalam keperawatan komunitas pada lansia.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072310101055;
dc.subjectTerapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Harga Diri Rendah, Lansia, Depresi Lansiaen_US
dc.titlePENGARUH TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK STIMULASI PERSEPSI HARGA DIRI RENDAH TERHADAP TINGKAT DEPRESI LANSIA DI KARANG WERDA SEMERU JAYA KABUPATEN JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record