Show simple item record

dc.contributor.authorSHAFIRA, Ghinada Rafny
dc.date.accessioned2022-07-11T06:57:00Z
dc.date.available2022-07-11T06:57:00Z
dc.date.issued2021-06-11
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108297
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Iswahyudi Finalisasi unggah file repositori tanggal 11 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractSantan merupakan salah satu bahan baku utama dalam makanan tradisional di Indonesia. Santan dihasilkan dari pemerasan daging kelapa dengan atau tanpa penambahan air. Tingkat konsumsi santan di masyarakat tergolong tinggi namun masyarakat memercayai bahwa kebiasaan mengonsumsi santan dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh. Santan memiliki kandungan asam lemak jenuh yang tinggi. Asam lemak jenuh pada santan tergolong dalam asam lemak jenuh rantai sedang (medium chain fatty acid). Asam lemak jenuh rantai sedang ini dimetabolisme tubuh secara cepat dan tidak disimpan di jaringan lemak dalam tubuh sehingga tidak meningkatkan kadar kolesterol. Selain itu, masyarakat indonesia juga memiliki kebiasaan memanaskan makanan bersantan secara berulang untuk meningkatkan umur simpan makanan. Proses pemanasan serta pendinginan secara berulang dapat menyebabkan kandungan pati yang terkandung di dalam santan berubah menjadi pati tahan cerna (resistant starch). Pati tahan cerna ini tidak dapat dicerna oleh tubuh sehingga difermentasi oleh bakteri di dalam sekum. Hasil dari proses fermentasi ini adalah terbentuknya gas dan asam lemak jenuh rantai pendek (short chain fatty acid). Asam lemak jenuh rantai pendek yang terbentuk adalah propionate. Propionate berperan dalam menghambat proses sintesis kolesterol dengan menghambat enzim HMG-KoA reduktase. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh pemberian santan yang dipanaskan secara berulang terhadap kadar kolesterol darah mencit jantan. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian pretest-posttest randomized control grup design. Pada penelitian ini 24 mencit akan dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu kelompok K yang diberi aquadest, kelompok P1 yang diberi santan tanpa pemanasan, kelompok P2 yang diberi santan yang dipanaskan sebanyak 2 kali dan kelompok P3 yang diberi santan yang dipanaskan sebanyak 4 kali. Semua perlakuan diberikan kepada mencit secara per oral selama 14 hari. Volume aquadest dan santan yang diberikan sebayak 0,13 ml/20gBB. Pemeriksaan kadar kolesterol menggunakan sampel darah mencit yang didapatkan dari bagian retro orbital mencit dan diukur menggunakan alat spektrofotometer. Data yang dianalisis pada penelitian ini merupakan data kadar kolesterol post-test. Analisis data menggunakan uji Shapiro-wilk sebagai uji normalitas dan uji Levene sebagai uji homogenitas. Data yang didapatkan diuji lebih lanjut menggunakan uji kruskall-walis. Hasil uji kruskall-walis menunjukkan tidak ada perbedaan yang signifikan pada kelompok penelitian (p0,05). Hal ini menandakan bahwa pemberian santan yang dipanaskan secara berulang tidak meningkatkan kadar kolesterol darah.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Aris Prasetyo, M. Kes. Dosen Pembimbing Anggota :dr. Muhammad Afiful Jauhani, M.H., Sp.F.Men_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectSantanen_US
dc.subjectBerulangen_US
dc.subjectKadar Kolesterolen_US
dc.titlePengaruh Pemberian Santan Yang Dipanaskan Secara Berulang Terhadap Kadar Kolesterol Darah Mencit Jantanen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record