Show simple item record

dc.contributor.authorRAHILA, Sherly Dewi
dc.date.accessioned2022-07-08T02:01:03Z
dc.date.available2022-07-08T02:01:03Z
dc.date.issued2021-07-14
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108257
dc.descriptionValidasi unggah file repositori_Kacung Finalisasi unggah file repositori tanggal 8 Juli 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractDemam tifoid secara umum terjadi di negara berkembang terutama di wilayah Indonesia sehingga diperlukan metode pengobatan yang memadai. Penyakit yang terjadi pada demam tifoid disebab oleh jenis bakteri gram negatif yaitu Salmonella typhi dan untuk menanganinya dengan memberikan antibiotik yang tepat. Pengembangan obat tradisional sebagai alternatif pengobatan didorong oleh faktor harga obat modern yang lebih mahal dan memiliki banyak efek samping. Salah satu tanaman yang digunakan untuk mengatasi demam tifoid ini yaitu daun tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.). Tanaman kemangi (Ocimum basilicum L.) memiliki banyak manfaat diantaranya memiliki aktivitas antimikroba. Minyak atsiri daun kemangi bekerja dengan merusak membran sel bakteri karena terdapat senyawa turunan fenol yaitu eugenol dan memiliki efek antiseptik (Susanto dkk., 2013). Minyak atsiri daun kemangi memiliki beberapa kekurangan yaitu mudah teroksidasi menjadi resin dan mudah menguap, sehingga dapat mempengaruhi aktivitas antibakteri (Kristiani dkk., 2019). Self Nanoemulsifying Drug Delivery System (SNEDDS) adalah sebuah sistem penghantaran obat yang terdiri atas campuran isotropik antar obat, minyak alami atau sintesis, sufaktan, dan kosurfaktan dengan ukuran partikel yang relatif kecil yaitu kurang dari 200 nm (Date dkk., 2010). Sediaan SNEDDS memiliki banyak keuntungan dibandingkan dengan sediaan nanoemulsi atau sediaan nanosuspensi seperti meningkatkan profil stabilitas fisik atau kimia dalam penyimpanan jangka panjang, memungkinkan untuk dapat dimasukkan ke dalam kapsul gelatin lunak/keras yang akan menghasilkan viabilitas komersial yang menarik dan penerimaan kepada pasien lebih baik. Sediaan SNEDDS terdiri dari komponen-komponen yaitu surfaktan, kosurfaktan, fase minyak, dan bahan aktif. Penelitian ini menggunakan tween 80 sebagai surfaktan, PEG 400 sebagai kosurfaktan, dan VCO sebagai fase minyak. Tween 80 merupakan surfaktan yang bersifat non-ionik yang relatif lebih aman dan diterima untuk dikonsumsi secara oral (Pujara, 2012). Kosurfaktan yang dipilih yaitu PEG 400 memiliki sifat meningkatkan stabilitas dan kelarutan suatu obat (Nandi dkk., 2003). PEG 400 memiliki gugus rantai karbon yang pendek sehingga dapat menurunkan tegangan antarmuka partikel supaya tidak terjadi penggabungan antarpartikel (Syafitri dkk., 2020). VCO merupakan fase minyak dengan asam lemak berantai sedang yang memiliki droplet lebih kecil dibandingkan dengan fase minyak rantai panjang. Penelitian yang sudah ada menunjukkan bahwa nanoemulsi dengan fase minyak VCO memiliki ukuran diameter partikel 129 – 159 nm yang sesuai dengan karakteristik ukuran nanoemulsi (Ariviani dkk., 2018). Sediaan SNEDDS selanjutnya akan dievaluasi dan dikarakterisasi dengan pengujian persen transmitan, waktu emulsifikasi, organoleptis, pH, ukuran dan distribusi partikel, serta dilakukan uji aktivitas antibakteri. Optimasi dilakukan dengan menggunakan Design Expert 11 menghasilkan bahwa jumlah tween 80 dan jumlah PEG 400 dengan ρ-value keduanya < 0,0001 memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon waktu emulsifikasi. Formula optimum yang terpilih memiliki jumlah Tween 80 sebesar 2,05 mL dan konsentrasi PEG 400 sebesar 1,35 mL. Hasil penelitian analisis secara statistik menggunakan one simple t-test menunjukkan hasil pengujian persen transmitan dan waktu emulsifikasi tidak berbeda bermakna dengan prediksi respon. Formula optimum memiliki karakteristik yaitu nilai pH sebesar (6,92 ± 0,04); ukuran partikel sebesar (38,43 ± 0,4) nm; dan Indeks polidispersitas sebesar (0,19 ± 0,026). Aktivitas antibakteri formula optimum diuji mengunakan metode difusi cakram menunjukkan zona hambat golongan kuat sebesar 20,00 ± 0,367mm.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : apt. Dwi Nurahmanto, S.Farm., M.Sc.. Dosen Pembimbing Anggota : apt. Viddy Agustian R., S.Farm., M.Sc.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectSELF NANOEMULSIFYING DRUG DELIVERY SYSTEMen_US
dc.subjectMINYAK DAUN KEMANGI (Ocimum bacilicum)en_US
dc.subjectVIRGIN COCONUT OILen_US
dc.titleOptimasi Self Nanoemulsifying Drug Delivery System Minyak Daun Kemangi (Ocimum bacilicum) – Virgin Coconut Oilen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record