Show simple item record

dc.contributor.authorNurul Laili
dc.date.accessioned2013-12-20T00:57:59Z
dc.date.available2013-12-20T00:57:59Z
dc.date.issued2013-12-20
dc.identifier.nimNIM072310101048
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/10822
dc.description.abstractRemaja mengalami perubahan dalam tiga aspek yaitu perkembangan psikososial, perkembangan kognitif dan perubahan fisik. Perubahan fisik ditandai dengan percepatan pertumbuhan pada remaja yang disertai dengan adanya perubahan hormonal dalam tubuh. Perubahan hormon pada remaja mengakibatkan terjadinya sekresi estrogen dapat menyebabkan penebalan dan diferensiasi dari endometrium, terjadinya peningkatan jumlah sel actinomysin, creatin fosfokinase dan ATP dari miometrium, kemudian sebagai persiapan untuk terjadinya menstruasi awal (menarche) dan kelahiran (Soetjiningsih, dkk. 2002). Keluhan yang paling sering dirasakan oleh remaja saat menstruasi yaitu dismenore (Saifuddin dan Rachimhadhi, 2005). Dismenore adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Penyebab dismenore primer karena adanya jumlah prostaglandin F2α yang berlebihan pada darah menstruasi, yang merangsang hiperaktifitas uterus (Price, 2006). Penanganan Dismenore Primer dapat dilakukan dengan cara nonfarmakologi yaitu senam dismenore. Senam dismenore adalah salah satu bentuk olahraga yang merupakan rangkaian gerakan Create PDF files without this message by purchasing novaPDF printer (http://www.novapdf.com) x secara dinamis yang dilakukan untuk mengurangi keluhan nyeri saat haid. Gerakan yang dilakukan dapat dikerjakan secara mandiri, berkelompok atau dengan bantuan instruktur. Tujuan senam dismenore, untuk membantu mengurangi keluhan nyeri pada saat menstruasi dan membantu remaja putri untuk rileks (Achjar, 2009). Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri haid (dismenore) sebelum dan sesudah senam dismenore pada remaja putri SMAN 2 Jember. Jenis penelitian adalah penelitian quasi experiment design dengan rancangan non equivalent control group. Rancangan non equivalent control group adalah rancangan penelitian yang digunakan untuk membandingkan hasil intervensi program kesehatan dengan kelompok kontrol yang serupa tetapi tidak perlu kelompok yang benar-benar sama (Notoatmodjo, 2010). Penelitian kali ini, peneliti mengambil sampel 15 orang untuk kelompok eksperimen dan 15 orang untuk kelompok kontrol. Hasil penelitian Perbedaan Tingkat Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Putri SMAN 2 Jember, perbedaan tingkat nyeri haid pada remaja putri SMAN 2 Jember untuk remaja yang diberikan terapi baik sebelum dan sesudah senam dismenore pada bulan Desember 2011-Januari 2012 (N=15), menunjukkan nilai t hitung > t tabel yaitu 6,959 > 1,761 dan nilai p < α yaitu 0,000 < 0,05; sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha gagal ditolak artinya ada perbedaan tingkat nyeri haid dengan diberikan intervensi yaitu senam dismenore pada kelompok eksperimen karena nilai p=0,000 berarti ada perbedaan yang amat sangat bermakna.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries072310101048;
dc.subjectRemaja, Dismenore, Senam Dismenoreen_US
dc.titlePERBEDAAN TINGKAT NYERI HAID (DISMENORE) SEBELUM DAN SESUDAH SENAM DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI SMAN 2 JEMBERen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record