Show simple item record

dc.contributor.advisor
dc.contributor.advisor
dc.contributor.authorPUTRI, Afifa Pricillia
dc.date.accessioned2022-07-06T03:53:30Z
dc.date.available2022-07-06T03:53:30Z
dc.date.issued2022-01-05
dc.identifier.urihttps://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108163
dc.description.abstractLaporan keuangan perusahaan merupakan salah satu bahasa bisnis yang seringkali digunakan oleh pihak internal maupun eksternal dalam memahami dan menilai kondisi perusahaan. Salah satu komponen yang seringkali menjadi sorotan utama saat memahami isi laporan keuangan adalah nilai laba. Nilai laba yang tersaji dalam laporan keuangan seringkali dijadikan sebagai patokan dalam menilai apakah perusahaan memiliki alur operasional yang baik atau apakah manajemen dalam perusahaan yang bersangkutan telah menerapkan strategi yang tepat.. Krusialnya nilai laba bagi manajemen maupun investor berdampak pada timbulnya perbedaan kepentingan antara manajemen selaku agent dengan investor selaku principal. Investor selaku principal menginginkan nilai laba yang stabil dan cenderung naik padahal kenyataan di lapangan laba tidak selalu mengalami kenaikan, penurunan laba yang signifikan berdampak pada pertimbangan pengambilan keputusan investor untuk tetap mempertahankan modal investasinya pada perusahaan yang bersangkutan atau justru sebaliknya. Sedangkan bagi manajemen perusahaan selaku agent memiliki kepentingan lain pula untuk mempertahankan dan menyajikan nilai laba yang cenderung stabil dan meningkat untuk meraih bonus ataupun sekedar kepercayaan investor untuk menanamkan modalnya pada perusahaan tersebut sehingga hal ini akan berdampak pada mengalirnya arus pendanaan modal perusahaan. Nilai laba yang tinggi tidak selalu bermuara pada kinerja yang baik pula, adanya tuntutan dan perbedaan kepentingan antara investor dan manajemen membuat timbulnya peluang terjadinya tindakan manajemen laba untuk memanipulasi nilai laba yang menurun pada tahun-tahun tertentu. Salah satu praktik manajemen laba yang ditemui di beberapa perusahaan yaitu praktik Income Smoothing. Income smoothing merupakan pengurangan fluktuasi laba dari tahun ke tahun dengan memindahkan pendapatan dari tahun-tahun yang memiliki pendapatan tinggi ke periode yang menurun dan kurang menguntungkan/. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya praktik Income Smoothing pada beberapa perusahaan. Pada peneliitian ini faktor yang diduga memotivasi manajemen dalam melakukan praktik Income Smoothing yaitu ukuran perusahaan, income tax dan net profit margin. Objek penelitian yang diteliti dala penelitian ini yaitu sektor industri barang konsumsi yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia periode 2016 hingga 2019. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukura perusahaan, income tax, dan net profit margin tidak berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap praktik income smoothing pada tahun yang bersangkutan.en_US
dc.description.sponsorshipDr. Yosefa Sayekti, M.Com, Ak Dewi Ayu Puspita, SE, M.SA., Aken_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Ekonomi dan Bisnisen_US
dc.subjectIncome smoothingen_US
dc.subjectIncome Taxen_US
dc.subjectNet Profit Marginen_US
dc.subjectManajemen Labaen_US
dc.titlePengaruh Ukuran Perusahaan, Income Tax dan Net Profit Margin terhadap Praktik Income Smoothingen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record