Show simple item record

dc.contributor.authorPUSPITA, Thifal Antira
dc.date.accessioned2022-06-28T06:20:16Z
dc.date.available2022-06-28T06:20:16Z
dc.date.issued2022-03-16
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/108111
dc.descriptionFinalisasi unggah file repositori tanggal 28 Juni 2022_Kurnadien_US
dc.description.abstractDermatitis kontak adalah kondisi radang kulit yang disebabkan terpaparnya kulit dengan bahan dari luar yang bersifat iritan atau alergen. Persentase dermatitis akibat kerja dari seluruh penyakit akibat kerja di Indonesia menduduki porsi tertinggi sekitar 50-60%. Studi epidemiologi dermatitis kontak di Indonesia menunjukkan bahwa 97% dari 339 kasus merupakan kasus dermatitis kontak, dengan 66,3% merupakan dermatitis kontak iritan. Dermatitis kontak telah dilaporkan menjadi penyebab 25% dari seluruh hari kerja yang hilang (lost workdays). Selama pandemi COVID-19, jenis pekerjaan yang memilki peran sangat penting dan yang paling mungkin untuk diteliti saat ini adalah tenaga kesehatan yang menggunakan APD dalam waktu yg lama. Pemakaian APD dalam waktu lama menyebabkan kulit rentan mengalami reaksi kontak karena dapat menghasilkan keringat, lembap, dan gesekan pada kulit yang berlebihan akibat bersentuhan langsung dengan bahan dari masing-masing APD tersebut. Hal ini sangat mengganggu penderita dalam melakukan pekerjaan sehingga sangat berpengaruh negatif terhadap produktivitas kerjanya. Oleh sebab itu, penyakit tersebut perlu mendapat perhatian khusus karena akibatnya bahkan dapat memudahkan masuknya mikoorganisme sehingga menimbulkan infeksi sekunder dikarenakan adanya permukaan kulit yang luka, mengubah flora normal pada tangan, dan tentu berdampak pada kualitas hidup pasien. Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan durasi pemakaian APD terhadap terjadinya dermatitis kontak pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19. Desain penelitian ini adalah tinjauan sistematis berupa penelitian deskriptif analitik non-eksperimental. Artikel ditinjau secara sistematis tanpa metaanalisis. Dalam melakukan identifikasi literatur, peneliti menggunakan kerangka kerja PICOS (Population, Intervention, Comparison, Outcome, Study design) sebagai kriteria kelayakan. Jumlah data yang diperoleh dari pencarian secara sistematis ditampilkan menggunakan diagram alir Preferred Reporting Systematical Review and Meta Analysis (PRISMA). Hasil penelitian yang didapat adalah rata-rata dari keseluruhan jam pemakaian APD pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19 adalah 6-7 jam/hari dan durasi tersebut telah sesuai dengan aturan jam kerja nasional maupun internasional; Kejadian dermatitis kontak dari dermatosis lain pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19 sangat beragam dan dipengaruhi oleh perbedaan jumlah dermatosis lain yang dibandingkan, perbedaan riwayat hidup dan pemakaian APD, ataupun keadaan demografis; Terdapat hubungan terkait durasi pemakaian APD selama 5-6 jam dengan kejadian dermatitis kontak pada tenaga kesehatan selama pandemi COVID-19; Jenis APD yang terbanyak menyebabkan dermatitis kontak pada studi ini adalah masker, sarung tangan, dan baju pelindung, goggles, serta face shield.; Bahan APD yang paling banyak menyebabkan dermatitis kontak adalah masker N95, masker bedah, dan sarung tangan lateks. Penelitian ini sudah teregistrasi di PROPERO (International Prospective Register of Systematic Reviews) dengan nomor registrasi CRD42022316582.en_US
dc.description.sponsorshipDosen Pembimbing Utama : Dr. dr. Diana Chusna Mufida, M.Kes Dosen Pembimbing Anggota : dr. Azham Purwandhono, M.Si, Sp. Nen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectDermatitis Kontaken_US
dc.subjectDurasi Pemakaian APDen_US
dc.subjectPandemi COVID-19en_US
dc.titleHubungan Durasi Pemakaian APD terhadap Terjadinya Dermatitis Kontak pada Tenaga Kesehatan Selama Pandemi COVID-19: Tinjauan Sistematiken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record