Pola Penguasaan Lahan Pertanian di Indonesia dan Pengaruhnya pada Pendapatan Usahatani Padi
Abstract
Lahan tidak hanya sebagai aset produktif tetapi juga sebagai input utama
dalam produksi pertanian. Umumnya, terdapat tiga pola penguasaan lahan
pertanian di indonesia, yaitu pola penguasaan lahan milik sendiri, pola
penguasaan lahan sewa dan pola penguasaan lahan bagi hasil. Masing-masing
pola penguasaan lahan tersebut mempengaruhi kinerja usahataninya dan
berdampak terhadap pendapatan usahatani yang diperoleh. Oleh sebab itu, tujuan
penelitian ini untuk menganalisis: 1) pendapatan usahatani padi pada berbagai
pola penguaaan lahan pertanian Indonesia. 2) pengaruh pola penguasaan lahan
pertanian terhadap pendapatan usahatani padi di Indonesia, 3) daya saing
usahatani padi pada berbagai pola penguasaan lahan di Indonesia.
Metode penentuan wilayah penelitian yang digunakan adalah purposive
method atau secara sengaja di Indonesia. Metode penelitian yang digunakan
adalah deskriptif dan analitik. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah 76.220 rumah tangga usaha tanaman padi. Metode analisis data yang
digunakan adalah menggunakan pendekatan konsep FADN, analisis regresi linier
berganda, dan Competitiveness index. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pendapatan usahatani padi pada berbagai pola penguasaan lahan pertanian di
Indonesia (milik sendiri, sewa dan bagi hasil) berbeda-beda. Pada hasil analisis
pendapatan berdasarkan biaya yang dibayarkan, pola penguasaan lahan milik sendiri memiliki pendapatan usahatani padi tertinggi sedangkan pada hasil analisis pendapatan berdasarkan biaya ekonomi, pola penguasaan lahan sewa memiliki pendapatan usahatani padi tertinggi. Selain itu, hasil uji statistik menunjukkan bahwa pola penguasaan lahan berpengaruh nyata terhadap pendapatan usahatani padi di Indonesia. Pola penguasaan lahan sewa cenderung memiliki pendapatan usahatani padi lebih tinggi daripada pola lainnya. Sedangkan berdasarkan hasil analisis daya saing, pola penguasaan lahan milik sendiri memiliki indeks daya saing (CI) paling tinggi daripada pola lahan lainnya.
Collections
- MT-Agribusiness [159]