Peran KH. Soeratmo dalam Pengembangan Tarekat Syadziliyah di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun 1980-2002
Abstract
Tulisan ini membahas mengenai Peran KH. Soeratmo Dalam Pengembangan Tarekat Syadziliyah Di Kecamatan Andong Kabupaten Boyolali Tahun 1980-2002. Masalah yang diteliti dalam skripsi ini adalah bagaimana kondisi sosial dan keagamaan di Kabupaten Boyolali, bagaimana perkembangan Tarekat Syadziliyah di Kabupaten Boyolali, dan apa peran KH. Soeratmo (Mbah Idris) dalam bidang pengembangan di Kabupaten Boyolali. Pendekatan Ilmu Sosiologi digunakan penulis untuk menganalisis tentang hubungan masyarakat yang mampu mempengaruhi masyarakat lain. Penulis menggunakan teori perkembangan yang dikemukakan oleh Herbert Spencer, teori ini menjelaskan mengenai perkembangan yang ada di masyarakat. Metode yang digunakan dalam tulisan ini adalah metode sejarah dengan tahapan-tahapan, heuristik, kritik sumber (kritik intern dan kritik ekstern), interpretasi dan historiografi. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa keadaan sosial dan keagamaan di Kabupaten Boyolali bisa dikatakan harmonis, hubungan antar tarekat di Boyolali juga mampu untuk saling mendorong agar tarekat di Kabupaten Boyolali berkembang. Tarekat Syadziliyah di Boyolali disebarkan oleh KH. Soeratmo (Mbah Idris) pada tahun 1980 yang pada awalnya hanya dilakukan dengan cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain karena belum mempunyai tempat untuk mengadakan kegiatan tarekat. Perkembangan Tarekat Syadziliyah begitu pesat dari awal disebarkan hingga setelah Mbah Idris wafat masih banyak pengikutnya. Sedangkan perananya di Kabupaten Boyolali sangat luas dan sangat punya peran terutama perananya dalam bidang pendidikan, sosial ekonomi, da‟wah dan pembinaan umat.