Show simple item record

dc.contributor.authorSAFITRI, Rina Auliyah
dc.date.accessioned2022-06-28T01:24:36Z
dc.date.available2022-06-28T01:24:36Z
dc.date.issued2021-12-15
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107888
dc.description.abstractDi Indonesia, kebutuhan akan minyak bumi semakin meningkat yang disebabkan oleh penggunaan kendaraan bermotor yang semakin meningkat pada setiap tahunnya. Secara ilmiah, penggunaan kendaraan yang semakin meningkat akan menyebabkan menurunnya cadangan minyak bumi sebagai bahan bakar minyal (BBM) akibat dari penurunan produksi minyak nasional. Etanol dengan bahan baku tetes tebu adalah produk bioetanol yang merupakan bahan bakar nabati yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar subtitusi BBM dengan digunakan sebagai bahan bakar pencampuran dengan bensin, selain itu dapat digunakan sebagai bahan penggganti minyak tanah. Anhydrous ethanol merupakan etanol dengan tingkat kemurnian minimal 99,5%. Bioetanol dengan tingkat kemurnian yang tinggi (>99,5%) dapat digunakan sebagai bahan bakar. Mempertimbangkan hal-hal di atas maka akan sangat memungkinkan untuk mendirikan pabrik etanol anyhdrous di Indonesia. Dengan tujuan pendirian pabrik yaitu untuk mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap bahan bakar minyak, mendorong berdirinya pabrik baru untuk mengurangi nilai impor yang semakin meningkat setiap tahunnya, dan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat, sehingga mengurangi angka pengangguran, serta dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi bioetanol di Indonesia. Pabrik direncanakan didirikan di Kediri, Jawa Timur dengan kapasitas 50.000 ton/tahun. Proses pembuatan etanol anhydrous dari tetes tebu dibagi menjadi empat tahap yaitu tahap persiapan bahan baku dan bahan pembantu, tahap propagasi, tahap fermentasi dan tahap pemurnian. Tahap fermentasi dilakukan pada kondisi anaerob, kemudian hasil dari fermentasi berupa etanol dimurnikan dengan menggunakan distilasi dan dehidrasi adsorpsi hingga mencapai kemurnian 99,5%. Bahan baku utama dalam pembuatan etanol anydrous adala tetes tebu yang menghasilkan produk berupa etanlo dengan produk samping berupa gas karbon dioksida (CO2). Untuk kapasitas etanol 50.000 ton/tahun atau 151,5 ton bioetanol/hari dibutuhkan bahan baku molase sebanyak 319175,714 kg molase/hari. Utilitas merupakan suatu unit penunjang operasional pabrik yang tidak termasuk dalam unit proses dan unit operasi yang bertugas menyediakan, mempersiapkan dan mendistribusikan bahan-bahan penunjang operasional pabrik. Utilitas dalam pabrik etanol anhydrous meliputi Unit Penyediaan dan Pengolahan Air (Water Supply System), Unit Penyediaan dan Pembangkit Steam (Steam Generation System), Unit Penyediaan dan Pembangkit Listrik (Power Plant System), dan Unit Pengolahan Limbah, serta tata letak pabrik. Bentuk perusahaan pabrik etanol adalah PT (Perseroan Terbatas) yang beroperasi selama 330 hari dalam satu tahun dengan proses produksi berlangsung selama 24 jam per hari. Sisa hari selain hari libur digunakan untuk perawatan dan perbaikan (Shutdown pabrik). Pembagian jam kerja karyawan dibuat menjadi dua golongan, yaitu karyawan non-shift/harian dan karyawan shift. Hasil analisis ekonomi dan kelayakan pabrik, ROI sebelum pajak sebesar 41% dan setelah pajak sebesar 20,3%. POT sebelum pajak sebesar 1,98 tahun dan setelah pajak 3,3 tahun. BEP sebesar 46%. SDP sebesar 27,8%. DCFR sebesar 9,61%. Dengan demikian, perancangan pabrik Anhydrous Ethanol dari tetes tebu layak untuk didirikanen_US
dc.description.sponsorshipBekti Palupi, S.T., M.Eng. ; Dosen Pembimbing Rizki Fitria Darmayanti, S.T., M.Sc., Ph.Den_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Tekniken_US
dc.subjectPrarancangen_US
dc.subjectPabrik Anhydrous Ethanolen_US
dc.subjectTetes Tebuen_US
dc.titlePrarancangan Pabrik Anhydrous Ethanol Dari Tetes Tebuen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record