dc.description.abstract | Pengolahan dan pengelolaan LPG dilaksanakan oleh PT Pertamina yang
merupakan Badan Usaha Milik Negara dan disalurkan melalui agen dan
pangkalan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia. PT Dwi Putera Kencana
Bhakti adalah agen LPG 3 kg resmi di Kabupaten Jember dengan pangkalan resmi
berjumlah 39 pangkalan. Pembagian rute distribusi LPG pada PT Dwi Putera
Kencana Bhakti dilakukan dengan alokasi satu armada pick-up untuk satu
pangkalan dengan kapasitas maksimal 200 tabung, dan satu armada truck untuk 2
sampai 3 pangkalan degan mempertimbangkan kapasitas maksimal sebesar 560
tabung. Sistem pengiriman tabung LPG dengan pick-up kurang efisien dilakukan
karena kapasitas 1 pick-up dapat mengangkut permintaan LPG untuk 2 pangkalan
pada rute tertentu. Jika hal tersebut dilakukan, maka pick-up tidak perlu kembali
ke gudang sekali lagi untuk mengisi tabung, sehingga akan didapat penghematan
jarak distribusi. Analisis rute distribusi dibutuhkan untuk mendapatkan
penghematan jarak distribusi secara maksimal.
Permasalahan mengenai jarak dan rute distribusi terpendek disebut sebagai
Vehicle Routing Problem (VRP), yaitu masalah rute transportasi yang bertujuan
untuk menemukan rute dengan biaya minimal dengan cara menemukan jalur
terpendek, minimasi jumlah kendaraan dan lain-lain, sehingga semua permintaan
pada titik simpul dapat terpenuhi (Belfiore et al., 2008). Metode yang akan
digunakan untuk menyelesaikan VRP adalah metode saving matrix dan branch
and bound. Metode saving matrix menghasilkan jadwal dan rute distribusi, dan
metode branch and bound digunakan untuk menghasilkan urutan pengiriman ke
pangkalan berdasarkan jarak terpendek. Kombinasi metode saving matrix dan
branch and bound menghasilkan jarak yang lebih efisien. Hasil analisis dengan
metode saving matrix dan branch ad bound pada PT Dwi Putera Kencana Bhakti,
menghasilkan penghematan jarak 200,2 km atau sebesar 7,28%, dan penghematan
biaya Rp 106.695,00 atau sebesar 2,39%. | en_US |