Show simple item record

dc.contributor.authorMARIASTUTI, Femil Dwi
dc.date.accessioned2022-06-27T16:47:20Z
dc.date.available2022-06-27T16:47:20Z
dc.date.issued2021-10-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107830
dc.description.abstractLogam berat merupakan bahan pencemar kimia yang sulit terdegradasi apabila masuk dalam konsentrasi tertentu dapat menyebabkan pencemaran contohnya dalam perairan. Menurut Setiawan (2015) logam berat termasuk dalam kelompok zat pencemar berbahaya karena sifat logam berat yang mudah diabsorbsi namun tidak dapat terurai (non-degradable). Salah satu contoh logam berat adalah Kobalt. Kobalt memiliki efek baik dan buruk bagi kesehatan. Kobalt dibutuhkan sebagai komponen esensial dalam tubuh salah satunya adalah vitamin B12 (Domingo, 1989). Meski demikian, asupan kobalt dalam kadar berlebih dapat mengganggu kesehatan mulai dari sistem pernafasan, sistem pencernaan, dan reaksi alergi (ATSDR, 2004). Metode alternatif yang saat ini dikembangkan untuk deteksi logam kobalt yaitu menggunakan sensor PIM sebagai LOT. Sensor PIM dapat mendeteksi logam kobalt setelah diimobilisasi reagen tertentu salah satunya reagen 1-2-piridilazo-2-naftol. Penelitian ini mengembangkan sensor PIM sebagai LOT untuk deteksi logam kobalt. LOT merupakan pengembangan teknologi dengan menggabungkan sensor PIM dengan tip mikropipet, kemudian analisis dilakukan secara langsung pada tip mikropipet yang berisi sensor PIM menggunakan detektor optik. Sensor PIM terimobilisasi reagen PAN bereaksi dengan kobalt membentuk kompleks yang akan menjadi indikator perubahan warna. Hasil detektor optik didapatkan intensitas sebagai respon sensor yang dapat diukur. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan suatu metode alternatif untuk deteksi logam kobalt pada sampel air sungai yang lebih praktis dan murah namun memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi, respon cepat, dan dapat diaplikasikan secara lebih mudah dibandingkan metode instrumental pada laboratorium Fabrikasi sensor kobalt pada penelitian ini yaitu dengan mengimobilisasi reagen PAN 80 ppm pada PIM selama 30 menit kemudian diletakkan dalam mikrotip. Sampel ditarik kedalam LOT sebanyak 1000 µL dan direaksikan selama 30 menit kemudian diukur intensitasnya dengan tembakan optik. Pengujian karakterisasi sensor PIM menunjukkan hasil meliputi: waktu respon uji yaitu selama 30 menit; linieritas dengan perolehan persamaan regresi Y = 7,9325x – 1,2101, nilai koefisien korelasi (r) = 0, 9966 , Vx0 sebesar 2,9932%, dan nilai Xp sebesar 0,1459 mg/mL; batas deteksi pada konsentrasi 0,0829 ppm dan batas kuantitasi pada 0,2487 ppm; presisi dengan nilai RSD 7,686%; akurasi dengan nilai perolehan kembali 83,763%; waktu pakai sensor dapat digunakan segera setelah sensor diimobilisasi. Berdasarkan pengaplikasian pada sampel air sungai dekat pabrik, dekat pemukiman, dekat pertanian, dam dan sumur, sensor PIM sebagai LOT dapat menjadi metode alternatif untuk deteksi logam kobalt karena memberikan hasil analisis yang tidak berbeda signifikan bila dibandingkan dengan metode instrumental spektrofotometri UV-Visen_US
dc.description.sponsorshipapt. Indah Purnama Sary, S.Si., M.Farm. ; Dosen Pembimbing apt. M. Amrun Hidayat, S.Si., M.Farm.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Farmasien_US
dc.subjectSENSOR KIMIAen_US
dc.subjectPOLYMER INCLUSION MEMBRANE- 1-(2-PIRIDILAZO)-2-NAFTOLen_US
dc.subjectKOBALTen_US
dc.subjectAIR SUNGAIen_US
dc.titlePengembangan Sensor Kimia Berbasis Polymer Inclusion Membrane- 1-(2-Piridilazo)-2-Naftol Sebagai Lot untuk Deteksi Kobalt pada Sampel Air Sungaien_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record