Show simple item record

dc.contributor.authorROSDIANA, Fetri
dc.date.accessioned2022-06-27T16:26:37Z
dc.date.available2022-06-27T16:26:37Z
dc.date.issued2021-02-26
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107785
dc.description.abstractInfeksi Clostridium difficile (CDI) merupakan penyebab utama terjadinya healthcare-associated diarrhea yang menyerang berbagai kelompok usia, termasuk anak-anak yang tergolong sebagai populasi yang rentan terinfeksi. CDI memiliki insidensi serta tingkat mortalitas dan morbiditas yang tinggi di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Penggunaan metronidazol, vankomisin, dan fidaksomisin yang merupakan pilihan terapi CDI ternyata tidak sepenuhnya efektif, karena 15-35% pasien CDI mengalami infeksi C. difficile berulang atau RCDI dan meningkat menjadi 40%-65% pasca RCDI yang pertama. Fecal microbiota transplantation (FMT) merupakan terapi yang bertujuan untuk mengembalikan komposisi normal mikrobiota intestinal dengan memanfaatkan bakteri dari feses donor yang mampu mencegah C.difficile membentuk koloni dan menginfeksi pasien kembali. FMT dilakukan dengan cara mentransplantasikan feses donor pada kolon pasien melalui colonoscopy, enema, gastrostomy, dan berbagai rute administrasi lainnya. FMT sebagai terapi RCDI pada pasien dewasa dinilai lebih efektif dan aman dibandingkan dengan penggunaan vankomisin dengan tingkat keberhasilan sebesar 80%-90%. Namun penelitian mengenai efektivitas dan keamanan FMT pada populasi anak masih sangat terbatas, bahkan belum ada tinjauan sistematik yang membahas hal tersebut sama sekali. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan keamanan FMT sebagai terapi RCDI pada anak. Penelitian ini merupakan penelitian tinjauan pustaka yang dalam proses identifikasi studinya menggunakan kriteria kelayakan PICOS (population, intervention, comparison, outcome, studies). Basis data yang digunakan pada penelitian ini adalah Science Direct, Cochrane Library, Pubmed, Nature, dan Springer. Sumber studi yang didapatkan diseleksi berdasarkan adanya duplikasi, kesuaian judul dan abstrak, kesesuaian dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian, serta berdasarkan penilaian kualitas dan risiko bias dengan JBI Critical Appraisal tools. Pada proses identifikasi sumber studi didapatkan sebanyak 1162 artikel penelitian, yang setelah diseleksi didapatkan hasil akhir sebanyak 21 artikel penelitian yang dapat digunakan. Terdapat tiga jenis desain penelitian, yaitu delapan artikel case report, lima artikel case series, dan delapan artikel study cohort, yang seluruhnya berbahasa Inggris dan dipublikasi pada tahun 2010-2020. Sebanyak tujuh belas studi berasal dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat, satu studi dari Jepang, dan tiga studi dari China. Clinical setting pada seluruh sumber jurnal dilakukan di rumah sakit, dengan dua puluh jurnal merupakan penelitian single center, dan satu jurnal merupakan penelitian multicenter. Penelitian ini melibatkan sebanyak 498 pasien RCDI anak, dengan rentang usia tiga belas bulan hingga delapan belas tahun. Berdasarkan tinjauan sistematik yang telah dilakukan, didapatkan sebanyak 418 (84%) pasien mengalami resolusi klinis, dan 83% pasien mengalami resolusi bakteriologis pasca-FMT. Selain itu didapatkan sebanyak 295 pasien disertai dengan penyakit komorbid yang sebagian besar berupa irritable bowel disease (IBD), penyakit immunocompromised, dan penyakit metabolik. Pada populasi tersebut didapatkan tingkat keberhasilan FMT masih cukup tinggi, yaitu sebesar 77% pada pasien IBD dan 72% pada pasien immunocompromised serta penyakit metabolik. Pada penelitian ini didapatkan pula hasil bahwa administrasi FMT melalui lower gastrointestinal track terutama colonoscopy memberikan hasil yang paling baik, dengan tingkat keberhasilan sebesar 86%. Terkait dengan keamanannya, didapatkan sebanyak 67 (13%) pasien mengalami adverse event (AE) yang berhubungan FMT, dengan sebagian besar AE yang muncul (97%) merupakan AE ringan yang tidak memerlukan intervensi medis. Selain itu didapatkan pula satu pasien yang mengalami serious adverse event (SAE) yang berhubungan dengan FMT berupa dehidrasi dan pneumonia aspirasi. Kesimpulan dari penelitian ini adalah administrasi FMT sebagai terapi RCDI pada anak dinilai efektif, dengan tingkat keberhasilan sebesar 84%. FMT juga dinilai aman untuk digunakan pada populasi anak karena insidensi adverse event (AE) pasca-FMT hanya sebesar 13% dengan 97% dari AE tersebut merupakan AE ringan, dan hanya satu kasus SAE yang ditemukan. Selain itu colonoscopy dinilai sebagai rute FMT yang paling baik dan mudah ditoleransi oleh pasien anak.en_US
dc.description.sponsorshipDr. dr. Enny Suswati, M.Kes. Dosen Pembimbing dr. Irawan Fajar Kusuma, M.Sc., Sp.PDen_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectSistematiken_US
dc.subjectEfektivitas Dan Keamananen_US
dc.subjectFecal Microbiota Transplantationen_US
dc.subjectTerapien_US
dc.subjectInfeksi Clostridium Difficileen_US
dc.titleTinjauan Sistematik: Efektivitas dan Keamanan Fecal Microbiota Transplantation Sebagai Terapi Infeksi Clostridium Difficile Berulang Pada Anaken_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record