dc.description.abstract | Diazinon merupakan salah satu organofosfat yang bekerja dengan cara
menghambat asetilkolinesterase. Diazinon dimetabolisme menjadi diazoxon yang
akan menyebabkan akumulasi reactive oxygen species (ROS) yang akan
berinteraksi dengan lipid sehingga terjadi peroksidasi lipid dan menghasilkan
MDA. Diazinon dapat merusak berbagai organ, namun sensitivitas ginjal terhadap
diazinon lebih tinggi dibandingkan dengan organ lain. Kulit bawang merah dipilih
menjadi solusi adanya permasalahan terhadap diazinon karena kandungan
flavonoid, saponin, dan tanin memiliki aktivitas antioksidan yang mampu
mempercepat perbaikan kerusakan ginjal. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan dan dosis efektif ekstrak kulit bawang merah (Allium cepa)
dalam menurunkan kadar MDA ginjal tikus Wistar (Rattus norvegicus) yang
diinduksi diazinon.
Jenis penelitian ini adalah true experimental dengan rancangan penelitian
posttest-only control design secara in vivo yang dibagi berdasarkan teknik simple
random sampling dengan melibatkan 28 unit eksperimen yang ditentukan dengan
rumus Federer. Hewan coba yang digunakan adalah tikus Wistar (Rattus
norvegicus) jantan yang dibagi menjadi tujuh kelompok secara acak. Kelompok kelompok tersebut adalah kelompok kontrol (KO) yang diberikan corn oil 5
mL/kgBB/hari pada hari ke-1 sampai hari ke-7, dan DMSO 5 mL/kgBB/hari per
sonde dengan konsentrasi pengenceran 3% pada hari ke-8 sampai hari ke-14,
kelompok diazinon (K1) yang diberikan diazinon 40 mg/kgBB/hari pada hari ke-1
sampai hari ke-7, dan DMSO 5 mL/kgBB/hari dengan konsentrasi pengenceran 3%
pada hari ke-8 sampai hari ke-14, kelompok EKBM diazinon 40 mg/kgBB/hari
pada hari ke-1 sampai hari ke-7, dan EKBM dengan dosis masing masing
kelompok, yaitu (P1) 300 mg/kgBB/hari, (P2) 600 mg/kgBB/hari, (P3) 900
mg/kgBB/hari, (P4) 1200 mg/kgBB/hari, (P5) 2400 mg/kgBB/hari pada hari ke-8
sampai hari ke-14. Pemberian diazinon dan ekstrak kulit bawang merah dilakukan
peroral menggunakan sonde lambung. Pada akhir penelitian, tikus diterminasi
dengan menggunakan eter kemudian diambil organ ginjalnya untuk diperiksa kadar
MDA ginjal dengan metode Thiobarbituric Acid Reactive Substance. Hasil kadar
MDA kemudian diukur rata-rata dan standar deviasi setiap kelompok, yaitu (K0)
24,7 + 5,36; (K1) 80,1 + 4,88; (P1) 67,71 + 8,85, (P2) 50,99 + 1,53; (P3) 53,21 +
1,78; (P4) 38,16 + 5,76; (P5) 3,55 + 2,72. Hasil kadar MDA dan dosis ekstrak kulit
bawang merah kemudian dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Uji
statistik yang pertama yang dilakukan adalah uji normalitas dengan Shapiro Wilk
dan homogenitas uji Levene Test yang menunjukkan data terdistribusi secara
normal namun tidak homogen sehingga dilakukan uji korelasi Spearman Rho Test
dan dilanjutkan dengan regresi untuk mengetahui dosis efektif ekstrak kulit bawang | en_US |