Show simple item record

dc.contributor.authorAMALIA, Nafia
dc.date.accessioned2022-06-27T16:17:39Z
dc.date.available2022-06-27T16:17:39Z
dc.date.issued2021-10-07
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/xmlui/handle/123456789/107763
dc.description.abstractGangguan pendengaran yang terjadi pada seorang individu mengakibatkan tergangguanya komunikasi, emosional, ekonomi, dan hubungan sosial. Pada saat ini, 466 juta individu di dunia mengalami gangguan pedengaran. Diperkirakan 2/3 kasus ditemukan di negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), otitis media supuratif kronik adalah infeksi kronis pada telinga yang paling sering menyebabkan gangguan pendengaran. Lamanya penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi jenis dan derajat gangguan pendengaran pada pasien OMSK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan lama penyakit terhadap jenis dan derajat gangguan pendengaran pada pasien otitis media supuratif kronik di RSU Kaliwates Jember. Penelitian ini termasuk dalam penelitian analitik observasional dengan desain studi cross sectional yang dilakukan di RSU Kaliwates Jember. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa rekam medis di RSU Kaliwates Jember pada periode 1 Januari 2019 hingga 31 Januari 2021 yang telah memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Pengambilan sampel penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Jumlah seluruh sampel pada penelitian adalah 21 telinga yang didapatkan dari 16 pasien OMSK yang memenuhi kriteria inklusi. Karakteristik sampel penelitian ini menunjukkan bahwa mayoritas sampel berjenis kelamin perempuan, berusia 41-60 tahun, telinga bagian kanan merupakan sisi telinga yang paling sering terinfeksi, dan luas perforasi sedang lebih banyak ditemukan. Jenis gangguan pendengaran yang paling banyak terjadi adalah tuli sensorineural, derajat gangguan pendengaran terbanyak adalah derajat sedang dan lama penyakit terbanyak adalah kurang dari 5 tahun. Berdasarkan hasil uji statistik dengan menggunakan uji Spearman, didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan yang sedang ke arah positif antara lama penyakit dengan derajat gangguan pendengaran pada pasien OMSK di RSU Kaliwates jember dengan nilai p sebesar 0,011 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,498. Hal ini menunjukkan bahwa lama penyakit OMSK memiliki hubungan yang signifikan dengan derajat gangguan pendengaran yang ditimbulkan, semakin lama durasi OMSK yang diderita maka semakin berat derajat gangguan pendengaran. Hasil analisis dengan uji Fisher’s Exact menunjukan bahwa terdapat hubungan antara lama penyakit dengan jenis gangguan pendengaran pada pasien OMSK di RSU Kaliwates Jember yang dibuktikan dengan nilai p sebesar 0,041. Jenis gangguan pendengaran pada pasien OMSK dengan lama penyakit <5 tahun paling banyak adalah tuli sensorineural sedangkan jenis gangguan pendengaran pada durasi OMSK yang >5 tahun paling banyak adalah tuli campuran. Lama penyakit berhubungan terhadap jenis dan derajat gangguan pendengaran pada pasien OMSK dapat dikaitkan dengan proses infeksi dan inflamasi yang terjadi pada telinga tengah. Selama penyakit terus berlangsung, proses infeksi dan inflamasi juga akan terus berlanjut dan disertai dengan pelepasan mediator inflamasi yang dapat menyebabkan perubahan morfologi dan struktur pendengaran. Hal ini akan menyebabkan terganggunya transmisi gelombang suara.en_US
dc.description.sponsorshipdr. Nindya Shinta Rumastika, M.Ked., Sp.THT-KL (Dosen Pembimbing) dr. Jauhar Firdaus, M.Biotek (Dosen Pembimbing)en_US
dc.language.isootheren_US
dc.publisherFakultas Kedokteranen_US
dc.subjectJenis dan Derajat Gangguanen_US
dc.titleHubungan Lama Penyakit Terhadap Jenis dan Derajat Gangguan Pendengaran pada Pasien Otitis Media Supuratif Kronik di Rsu Kaliwates Jemberen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record