Analisis Penerapan Dan Pelanggaran Maksim Kesantunan Berbahasa Najwa Shihab Dalam Memandu Acara Mata Najwa
Abstract
Analisis Penerapan dan Pelanggaran Maksim Kesantunan Berbahasa Najwa
Shihab dalam Memandu Acara Mata Najwa; Dahiratus Saminah;
140110201039; 2021; 62 halaman; Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu
Budaya Universitas Jember.
Kesantunan berbahasa ada di setiap situasi tutur, termasuk situasi tutur
pada acara talk show Mata Najwa. Pada situasi tutur tersebut, ditemukan tuturan
santun dan tidak santun, serta faktor-faktor yang mempengaruhi tuturan tidak
santun. Tuturan santun dan tidak santun dapat diklasifikasikan ke dalam enam
maksim kesantunan berbahasa. Permasalahan yang menjadi fokus penelitian ini
ialah: (1) penerapan dan pelanggaran maksim kesantunan berbahasa Najwa
Shihab dalam memandu acara Mata Najwa, dan (2) faktor-faktor yang
mempengaruhi pelanggaran maksim kesantunan berbahasa oleh Najwa Shihab
dalam memandu acara Mata Najwa.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data pada penelitian ini
adalah tuturan Najwa Shihab yang memenuhi dan melanggar maksim kesantunan.
Data yang digunakan berupa tuturan Najwa Shihab yang ada pada acara talk show
Mata Najwa. Sumber data penelitian berupa tuturan dari para peserta pertuturan
yang didapatkan dari cupilkan video Mata Najwa yang diunduh dari laman
YouTube resmi Najwa Shihab. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik simak
dan catat. Proses analisis data penelitian ini terdiri atas: (1) reduksi data, (2)
penyajian data, dan (3) penarikan kesimpulan.
Penelitian ini memperoleh hasil sebagai berikut. Pertama, penerapan
maksim kesantunan berbahasa Najwa Shihab dalam memandu acara Mata Najwa
ada enam, yakni: (1) penerapan maksim kearifan, (2) penerapan maksim
kedermawanan, (3) penerapan maksim pujian, (4) penerapan maksim kerendahan
hati, (5) penerapan maksim kesepakatan, dan (6) penerapan maksim simpati.
Kedua, pelanggaran maksim kesantunan berbahasa Najwa Shihab dalam
memandu acara Mata Najwa ada enam, yaitu: (1) pelanggaran maksim kearifan,
(2) pelanggaran maksim kedermawanan, (3) pelanggaran maksim pujian, (4)