dc.description.abstract | Karies atau gigi berlubang adalah permasalahan kesehatan gigi dan mulut
yang paling sering diderita oleh orang di dunia, hampir separuh dari populasi
manusia diseluruh dunia (3,58 Milyar Orang) pernah mengalami karies. Di
Indonesia sendiri berdasarkan RISKESDAS pada tahun 2018 tercatat sebanyak
45,4% permasalahan kesehatan gigi dan mulut adalah karies. Karies merupakan
suatu runtutan kronis yang berawal dengan terjadinya pelarutan email gigi
sebagai hasil dari terganggunya keseimbangan antara email gigi dengan
lingkungan disekitarnya. Akumulai atau penumpukan dari plak gigi merupakan
faktor utama terjadinya karies, hal ini dikarenakan plak gigi mengandung banyak
bakteri, dimana salah satu bakteri utama penyebab terjadinya karies adalah
bakteri Streptococcus mutans (S. mutans) yang merupakan flora normal rongga
mulut namun pada jumlah yang tidak terkendali dapat mengakibatkan terjadinya
pembentukan karies.
Pencegahan dan perawatan karies yang paling utama adalah dengan
melakukan pengontrolan plak dengan menggunakan obat kumur. Salah satu obat
kumur sintetis yang sering digunakan adalah Chlorhexidine. Namun, pengunaan
Chlorehexidine memiliki efek samping dan bagi sebagian kalangan obat
Chlorehexidine dinilai memiliki harga yang relatif mahal dan penjualannya
terbatas didaerah tertentu. Oleh karena itu, perlu ditemukan suatu bahan alternatif
dengan efek samping minimal dan berbasis Tanaman Obat Alami (TOBA) dari
bahan herbal yang sangat berlimpah, terutama di kabupaten jember. Salah satu
bahan herbal yang memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap bakteri S.Karies atau gigi berlubang adalah permasalahan kesehatan gigi dan mulut
yang paling sering diderita oleh orang di dunia, hampir separuh dari populasi
manusia diseluruh dunia (3,58 Milyar Orang) pernah mengalami karies. Di
Indonesia sendiri berdasarkan RISKESDAS pada tahun 2018 tercatat sebanyak
45,4% permasalahan kesehatan gigi dan mulut adalah karies. Karies merupakan
suatu runtutan kronis yang berawal dengan terjadinya pelarutan email gigi
sebagai hasil dari terganggunya keseimbangan antara email gigi dengan
lingkungan disekitarnya. Akumulai atau penumpukan dari plak gigi merupakan
faktor utama terjadinya karies, hal ini dikarenakan plak gigi mengandung banyak
bakteri, dimana salah satu bakteri utama penyebab terjadinya karies adalah
bakteri Streptococcus mutans (S. mutans) yang merupakan flora normal rongga
mulut namun pada jumlah yang tidak terkendali dapat mengakibatkan terjadinya
pembentukan karies.
Pencegahan dan perawatan karies yang paling utama adalah dengan
melakukan pengontrolan plak dengan menggunakan obat kumur. Salah satu obat
kumur sintetis yang sering digunakan adalah Chlorhexidine. Namun, pengunaan
Chlorehexidine memiliki efek samping dan bagi sebagian kalangan obat
Chlorehexidine dinilai memiliki harga yang relatif mahal dan penjualannya
terbatas didaerah tertentu. Oleh karena itu, perlu ditemukan suatu bahan alternatif
dengan efek samping minimal dan berbasis Tanaman Obat Alami (TOBA) dari
bahan herbal yang sangat berlimpah, terutama di kabupaten jember. Salah satu
bahan herbal yang memiliki potensi sebagai antibakteri terhadap bakteri S. | en_US |